Kajian Tingkat Erosi Pada Lahan Tanaman Semusim Dengan Berbagai Pengolahan Konservasi Diukur Menggunakan Metode Pengukuran Plot Erosi Dan Persamaan Usle Di Sub-Das Brantas Hulu
Main Author: | Yhudistira, Andrian Faisal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165319/1/Andrian%20Faisal%20Yhudistira.pdf http://repository.ub.ac.id/165319/ |
Daftar Isi:
- Terjadinya alihguna lahan pada kawasan sub-DAS Brantas hulu yang awalnya hutan diubah menjadi lahan pertanian, dan pemukiman menimbulkan kekhawatiran akan peningkatan erosi lahan. Citra satelit terbaru menunjukkan 16.338 ha hutan mengalami kerusakan berat, dan 72.894 ha hutan mengalami kerusankan sedang akibat alih guna lahan. Sebagaimana kita ketahui bahwa lahan pertanian memiliki tingkat erosi yang tinggi, salah satu faktor yang mempengaruhi nilai erosi lahan pertanian adalah vegetasi dan penerapan teknik konservasi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbandingan nilai erosi lahan pertanian dengan vegetasi sawi dan kentang dengan berbagai penerapan teknik konservasi yang terdapat di sub-DAS Brantas Hulu. Metode pengukuran erosi lahan yang digunakan adalah metode USLE dan metode pengukuran plot erosi. Penggunaan dua metode pengukuran bertujuan untuk membandingkan hasil pengukuran erosi diantara kedua metode tersebut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Agustus 2017. Penelitian dilakukan pada 6 plot yang secara administrasi berada di Dusun Kekep dan Dusun Tulungrejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Spesifikasi plot pengamatan diantaranya adalah plot 1 hutan lindung, plot 2 kebun apel, plot 3 vegetasi sawi dengan teknik konservasi gulud searah kontur, plot 4 sawi teras bangku, plot 5 kentang gulud searah lereng dan plot 6 sawi gulud searah lereng. Pengukuran erosi pada masing-masing plot menggunakan metode pengukuran plot erosi dan metode pendugaan USLE. Variabel penelitian meliputi pengamatan volume limpasan dan erosi, CH, pengamatan tanah, dan kelerengan. Hasil pengukuran erosi menggunakan kedua metode tersebut kemudian dibandingkan hasilnya dengan menggunakan metode analisa data uji T berpasangan. Pengamatan erosi menggunakan kedua metode menunjukkan hasil bahwa plot 3 memiliki nilai erosi tertinggi dan plot 6 memiliki nilai erosi terendah. Hasil penelitian menggunakan metode USLE pada plot 3 tercatat nilai erosi total mencapai 436,07 ton.ha-1, sedangkan plot 6 menghasilkan erosi sebesar 251,39 ton.ha-1. Pengujian menggunakan uji T berpasangan menghasilkan P value sebesar 0,016 yang artinya hasil uji T berpasangan terhadap nilai erosi yang dididapatkan dari hasil pengukuran erosi menggunakan plot erosi dan metode USLE memiliki hasil pengukuran yang berbeda nyata. Hasil analisa data menggunakan uji T berpasangan terbukti dengan adanya perbedaan hasil pengukuran erosi yang cukup jauh antara pengukuran erosi menggunakan plot erosi dan USLE.