Studi Pengaruh Perendaman Cacl2 Dan Penyimpanan Atmosfer Termodifikasi Terhadap Karakteristik Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)
Main Author: | Ginting, Dwi Stia Br |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165317/ |
Daftar Isi:
- Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur kayu yang paling banyak dikonsumsi karena kandungan gizinya yang baik. Namun jamur jenis ini memiliki tingkat kerusakan cukup tinggi setelah pasca panen, karena kandungan airnya cukup tinggi yaitu ± 90%. Metode yang umum digunakan untuk meningkatkan umur simpan biasanya dengan penyimpanan atmosfer termodifikasi. Namun metode ini masih memiliki beberapa kelemahan seperti rendahnya nilai kekerasan dan tingginya susut bobot yang terjadi. Guna meningkatkan metode penyimpanan tersebut, maka penyimpanan atmosfer termodifikasi dikombinasikan dengan proses perendaman CaCl2 sebagai perlakuan pendahuluan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan laju respirasi jamur tiram putih pada saat proses perendaman dengan CaCl2 dan penyimpanan atmosfer termodifikasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua variabel, yaitu konsentrasi O2 (21%, 9%, 6%, dan 3%) serta vii konsentrasi CaCl2 (0,3% dan 0,4%). Serta sampel kontrol yang digunakan adalah jamur tiram segar tanpa perlakuan. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa variasi O2 dan CaCl2 berpengaruh nyata terhadap laju konsumsi O2 dan laju produksi CO2, nilai tekstur, serta susut bobot. Berdasarkan data perhitungan, nilai laju konsumsi O2 dan laju produksi CO2 terendah terdapat pada perlakuan 3% O2 dan 0,4% CaCl2 yaitu sebesar 256,88 ml/kg.jam dan 7819,43 ml/kg.jam pada penyimpanan hari keempat. Sedangkan perubahan tingkat kekerasan jamur paling tinggi dan perubahan susut bobot terendah terdapat pada perlakuan 21% O2 dan 0,3% CaCl2 yaitu sebesar 42,86 gr/m2 dan 13,74% pada penyimpanan hari keempat. Penyimpanan atmosfer termodifikasi yang dikombinasi dengan pelakuan CaCl2 juga menunjukkan laju respirasinya lebih rendah dibanding dengan sampel kontrol yang memiliki laju respirasi yang tinggi.