Analisis Rasio untuk mengukur kinerja keuangan sebelum dan sesudah melakukan akuisisi (Studi Kasus pada PT Alam Sutera Realty Tbk periode 2008-2016)

Main Author: Kusumaningtyas, Reza
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165264/1/Reza%20Kusumaningtyas.pdf
http://repository.ub.ac.id/165264/
Daftar Isi:
  • Nilai tambah yang akan diperoleh perusahaan setelah melakukan akuisisi merupakan alasan dasar yang membuat perusahaan tersebut melakukan akuisisi. Fenomena akuisisi pada era sekarang ini, khususnya di Indonesia sedang berada pada puncak pertumbuhan yang tinggi seperti yang dilansir pada website www.kppu.go.id. Fenomena penggabungan usaha atau yang lebih dikenal dengan merger dan akuisisi di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2015-2016. Penggabungan usaha bukan hanya dilakukan dengan perusahaan sejenis melainkan juga dapat dilakukan dengan perusahaan tak sejenis. Diterapkan oleh beberapa perusahaan salah satu diantaranya yaitu PT Alam Sutera Realty Tbk merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang property telah mengakuisisi PT Garuda Adhimatra Indonesia yang bergerak pada bidang pariwisata. Penelitian ini menggunakan rasio keuangan yaitu Rasio Likuiditas, aktivitas, solvabilitas, profitabilitas, dan nilai pasar serta dilakukan uji normalitas dan uji beda t. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan antara sebelum dan sesudah akuisisi berdasarkan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan yang bersifat kuantitatif. Sampel yang di gunakan berfokus pada satu perusahaan dengan periode 2008-2016. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan, uji normalitas, dan uji beda-t. Hasil dari penelitian ini yaitu hasil uji beda dari keseluruhan rasio keuangan PT Alam Sutera Realty Tbk yang digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi menunjukkan bahwa hasil dari uji beda memperoleh nilai signifikansi yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Sehingga dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi memperoleh hasil perbedaan yang tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah akuisisi dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Keseluruhan hasil penelitian rasio ada satu rasio yang mengalami perbedaan yaitu rasio solvabilitas yang seluruh rasionya mengalami perbedaan disebabkan oleh perusahaan menambah modal dengan menggunakan hutang pada bank dengan jaminan aset yang dimiliki perusahaan.