Pengaruh Pupuk Organik Dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan Gulma Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L.) Pada Sistem Tanpa Olah Tanah
Main Author: | Manik, Jekki Putra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165263/1/Jekki%20Putra%20Manik.pdf http://repository.ub.ac.id/165263/ |
Daftar Isi:
- Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu jenis tanaman palawija yang memiliki banyak kegunaan sehingga komoditas ini diprioritaskan untuk dikembangkan. Dalam pengembangan komoditas kedelai, banyak kendala yang dihadapi terutama produksi kedelai yang masih rendah sehingga kebutuhan akan kedelai belum dapat tercukupi. Berdasarkan data BPS (2015) pada tahun 2012 produksi kedelai Indonesia sebesar 843.153 ton dan pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 779.992 ton. Pada tahun 2014 produksi kedelai mengalami peningkatan menjadi 954.997 ton. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produksi tanaman kedelai disebabkan oleh pemberian dosis pupuk yang kurang tepat, disisi lain kehadiran gulma juga dapat menurunkan hasil tanaman. Pemberian dosis pupuk organik dan anorganik yang tepat dapat meningkatkan hasil tanaman kedelai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan gulma dan hasil produksi pada tanaman kedelai pada sistem tanpa olah tanah. Penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2018 Juli 2018 yang bertempat di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu (112°17'10,90"- 122°57'11" BT dan 7°44'55,11"-8°26'35,45 LS) dengan ketinggian tempat ±586 m dpl, suhu 22-28oC dan jenis tanah andisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu aplikasi pupuk organik yang terbagi menjadi 3 taraf dan faktor kedua aplikasi pupuk anorganik yang terbagi menjadi 3 taraf, yang kemudian diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 petak percobaan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari cangkul, arit, tugal, kertas label, meteran, alat tulis, gembor, LAM, timbangan analitik, oven, alat semprot (sprayer), petak kuadran ukuran 50 x 50 cm dan kamera. Bahan yang digunakan meliputi benih kedelai varietas grobogan, pupuk kandang sapi serta pupuk anorganik (Urea + SP 36 + KCI) dan herbisida berbahan aktif Glifosat. Parameter pengamatan dilakukan pada pertumbuhan tanaman dan hasil panen tanaman. Pengamatan pertumbuhan dilakukan secara destruktif dan non destruktif. Pada pengamatan hasil panen dilakukan pada saat pemanenan. Pengamatan destruktif dilakukan pada saat tanaman kedelai berumur 55, 65, dan 75 Hst dengan mengambil 2 sampel tanaman pada petak pengamatan destruktif. Pengamatan non destruktif dilakukan mulai tanaman berumur 55, 65 dan 75 Hst, dengan mengambil 4 sampel tanaman pada petak pengamatan non destruktif. Pengamatan komponen hasil tanaman dilakukan pada saat pemanenan dengan mengambil 12 sampel tanaman pada petak panen. Analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui dominasi gulma yang tumbuh, dilakukan dengan metode kuadrat dengan menghitung nilai SDR. Sebelum penanaman, analisa awal tanah dilakukan sebelum melakukan pengolahan tanah, dengan mengambil 1 sampel tanah pada lahan percobaan, setelah analisa awal, dilakukan analisa akhir dengan mengambil sampel tanahii pada masing-masing perlakuan pada ulangan yang berbeda dengan tujuan untuk mengetahui kondisi tanah sebelum tanam dan setelah tanam. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan di analisis dengan menggunakan uji F dengan taraf 5% untuk mengetahui ada atau tidak adanya interaksi serta pengaruh nyata dari perlakuan. Uji lanjut menggunakan Uji BNJ dengan taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, hasil tanaman dan populasi gulma. Perlakuan pupuk organik dan pupuk anorganik mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai meliputi total jumlah polong, jumlah polong isi, luas daun, bobot segar dan bobot kering tanaman serta mampu meningkatkan komponen hasil tanaman meliputi bobot segar polong, bobot 100 biji tanaman dan hasil panen tanaman. Populasi gulma lebih dipengaruhi oleh penggunaan pupuk organik. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan mengakibatkan semakin tinggi juga rata-rata bobot kering gulma. Dari hasil keseluruhan perlakuan pupuk organik 5 ton/ha dengan pupuk anorganik 100% dosis rekomendasi dinilai lebih baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik 2,5 ton/ha dengan pupuk anorganik 75% dosis rekomen