Respon Beberapa Genotip Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata L. ) Terhadap Cekaman Salinitas

Main Author: Absari, Eritria Ulina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165252/1/Eritria%20Ulina%20Absari.pdf
http://repository.ub.ac.id/165252/
Daftar Isi:
  • Salinitas adalah salah satu masalah cekaman paling parah pada pertanian di dunia. Pertumbuhannya tanaman terhambat karena kandungan garam-garam an menjadi racun bagi tanaman. Dalam menanggapi cekaman tanaman dapat memberikan respon berbeda dimana respon tersebut dapat menunjukkan kondisi toleran, agak toleran, peka, dan sangat peka. Dalam pemuliaan, penggunaan varietas toleran merupakan solusi bagi keadaan lingkungan yang suboptimal. Kacang tunggak merupakan salah satu tanaman legum yang sudah dikenal di Indonesia. Kemampuan adaptasi yang tinggi pada kacang tunggak baik di lahan kering maupun masam memungkinkan kacang tunggak juga memiliki adaptasi tinggi pada lahan salin sehingga prospektif untuk dikembangkan dilahan suboptimal dengan tujuan untuk peningkatan produktivitas lahan dan meningkatkan pendapatan. Oleh karena itu pengembangan kacang tunggak pada lahan salin perlu didukung dengan pengetahuan mengenai genotipe-genotipe kacang tunggak yang memiliki respon paling baik pada salinitas, namun sampai saat ini belum ada varietas kacang tunggak yang toleran maupun agak toleran pada salinitas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon 10 genotipe kacang tunggak dan interaksinya dan mengetahui genotipe kacang tunggak yang menunjukkan respon paling toleran terhadap salinitas. Hipotesis dari penelitian ini adalah tanaman kacang tunggak akan menunjukkan respon beragam serta terdapat setidaknya 1 atau lebih dari 1 genotipe yang menunjukkan respon paling toleran terhadap salinitas dan terdapat interaksi pada genotip dan salinitas. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi Kendalpayak Kabupaten Malang, Jawa Timur pada bulan Maret sampai Juli tahun 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah pot, sekop, ember, gayung, penggaris, timbangan analitik, kamera digital, dan portable EC meter. Bahan yang akan digunakan dalam penelitian adalah benih 10 genotipe kacang tunggak, tanah, air, aquades, pupuk urea, pupuk phonska, pupuk KCL, NaCl dan label. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 ulangan. Petak utama adalah cekaman salinitas dan keadaan tanpa cekaman. Cekaman salinitas dengan pemberian larutan NaCl sampai dengan level daya hantar listrik (DHL) tanah 4 dS/m dan 8 dS/m. Keadaan tanpa cekaman adalah tanpa pemberian larutan NaCl dengan level daya hantar listrik (DHL) tanah normal. Faktor anak petak adalah 10 genotipe kacang tunggak. Pengukuran DHL atau EC tanah menggunakan portable EC meter. Parameter yang diamati meliputi: Persentase berkecambah, tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, jumlah cabang, indeks klorofil, umur panen, Jumlah polong/tanaman, panjang polong, berat polong, jumlah biji/polong, berat biji/tanaman, berat 100 biji, jumlah stomata, luas daun. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf 5% untuk Rancangan Petak Terbagi. Untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5%. Penilaian respon toleransi dilakukan dengan skoring dan penghitungan indeks toleransi cekaman (ITC). Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi nyata salinitas dan genotip pada beberapa parameter pengamatandan dari hasil nilai rata-rata genotip yang telah diolah diperoleh tiga genotip yang memiliki toleransi yang lebih tinggi dibandingkan dengan genotip yang lain. Genotip G1, G5, dan G8 memiliki tingkat toleransi yang tinggi pada beberapa parameter yang diamati pada cekaman 4 ds/m. Pada cekaman salinitas 8 ds/m hanya genotip G5 yang memiliki toleransi yang paling baik. Genotip-genotip terpilih yaitu genotip G1, G5, G8 dapat diuji lebih lanjut untuk ditanam pada lahan salin sesungguhnya. Genotip-genotip tersebut diharapkan dapat menjadi sumber gen untuk membentuk varietas kacang tunggak tahan salin