Uji Keberhasilan Silang Balik Padi (Oryza Sativa L.) Generasi Backcross1 (BC1) Dengan Tetua Padi Gogo
Main Author: | Abidah, Habibah Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165249/1/Habibah%20Nur%20Abidah.pdf http://repository.ub.ac.id/165249/ |
Daftar Isi:
- Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas pangan utama masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan kebutuhan beras cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Namun hal tersebut tidak sebanding dengan produksi padi yang cenderung menurun. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah luas lahan sawah yang cenderung menurun karena produktivitas padi sawah saat ini sebesar 4,5-6 ton/ha sedangkan padi gogo hanya sekitar 1-3 ton/ha. Hal ini menyebabkan produkvitas padi sawah berkontribusi cukup besar dalam peningkatan produksi padi di Indonesia. Sehingga diperlukan upaya untuk memperbaiki sifat tanaman padi agar dapat tumbuh pada kondisi kering dan mampu berproduksi tinggi. Pemuliaan tanaman merupakan upaya yang dapat dilakukan dalam perbaikan sifat tanaman khususnya dengan cara persilangan. Persilangan dengan metode silang balik ke 2 ini diharapkan dapat menambahkan sifat tahan kering kepada generasi BC2 namun tetap mempertahankan sifat produktivitas padi sawah yang tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-September 2018 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padi generasi backcross1 (BC1) sebagai tetua betina, padi gogo sebagai tetua jantan, kantong kertas, kantong plastik, kertas label, papan nama, polybag, air, alkohol 70%, dan pupuk organik, Pupuk Urea, Pupuk SP36 dan Pupuk KCL. Generasi BC1 yang digunakan merupakan hasil dari persilangan F1 (hasil persilangan Padi Gogo dan Padi Sawah) dengan tetua Padi Gogo. Varietas Padi Gogo yang digunakan adalah varietas Situ Bagendit dan Towuti. Sedangkan varietas Padi Sawah yang digunakan adalah varietas Ciherang dan Cibogo. Sedangkan alat yang digunakan adalah pinset, jarum pentul, gunting, kaca pembesar, jangka sorong, sabit, cangkul, cetok, kamera, dan alat tulis. Penelitian ini merupakan penelitian persilangan dengan metode silang balik atau backcross yang menyilangkan generasi backcross1 (BC1) dengan salah satu tetua (Padi Gogo) untuk menghasilkan generasi backcross2 (BC2). Sehingga terdapat 4 set persilangan yaitu 2 generasi BC1 dengan Situ Bagendit dan 2 generasi BC1 yang lain dengan Towuti. Variabel yang diamati adalah persentase keberhasilan persilangan, masa pengisian bulir, panjang beras pecah kulit dan lebar beras pecah kulit sebagai pengamatan karakter kuantitatif. Warna kulit ari beras dan bentuk beras pecah kulit sebagai pengamatan karakter kualitatif. Seluruh data yang diperoleh dari hasil pengamatan kuantitatif (keberhasilan persilangan, masa pengisian bulir, panjang beras pecah kulit dan lebar beras pecah kulit) disusun dalam tabel dan dihitung rerata dari masingmasing karakter serta dianalisis secara statistik dengan uji homogenitas. Apabila data homogen, maka data diuji lanjut dengan analisis uji-t tidak berpasangan (tstudent unpaired) dengan taraf 5%.ii Hasil penelitian menunjukkan bahwa persilangan antara generasi backcross1 dan tetua (padi gogo) berhasil mendapatkan benih generasi backcross2 sebanyak 166 biji. Namun, tingkat keberhasilan antar set persilangan dengan rentang 6,67-28,09% menunjukkan tingkat keberhasilan yang rendah jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Karakter lebar dan panjang beras pecah kulit antara benih BC2 dengan benih tanaman tetua terdapat perbedaaan yang sangat nyata. Selain itu warna kulit ari beras pecah kulit antara benih BC2 dengan benih tanaman tetua terdapat perbedaan, yakni coklat muda dan sebagian kecil coklat pada benih BC2 dan berwarna putih pada benih tanaman tetua.