Analisis Strategi Pemasaran 3Second dengan pendekatan Perceptual Mapping (Studi pada Konsumen Pakaian Pria di DKI Jakarta)
Main Author: | Wibowo, Rangga Arya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165242/1/Rangga%20Arya%20Wibowo.pdf http://repository.ub.ac.id/165242/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan persepsi konsumen terhadap brand pakaian pria 3Second dan pesaingnya pada industri fashion pakaian pria di DKI Jakarta dan (2) menjelaskan strategi yang harus dijalankan oleh 3Second berdasarkan seluruh indikator persepsi konsumen. Jenis penelitian ini adalah descriptive research dengan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah brand image, buying preference, brand awareness, market share, dan brand preference. Kriteria sasaran populasi dalam penelitian ini adalah (1) Responden pria berusia 17 - 40 tahun, (2) Responden pria yang memahami brands pakaian pria, (3) Responden pria yang melakukan pembelian produk pakaian dalam 6 bulan terakhir. Teknik pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan purposive sampling dan metode pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner offline kepada 150 responden di DKI Jakarta. Analisis data menggunakan Multidimensional Scalling (MDS), statistika deskriptif, dan Thurstone Case V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3Second berada pada peringkat kesepuluh brands pakaian pria dari total 127 brands pakaian pria yang diketahui responden berdasarkan persepsi konsumen di DKI Jakarta, namun belum memperoleh peringkat teratas pada kategori top of mind, most buying, most favorite, dan brand recall. Brand 3Second pada perceptual mapping berada di koordinat 58 pada dimensi 1 dan koordinat 9 pada dimensi 2 yang berada pada kuadran kedua bersamaan dengan Uniqlo dan Pull & Bear. Ketiga brands ini dipersepsikan oleh konsumen memiliki kesamaan atribut produk serupa yaitu populer, awet, dan sporty. Karakteristik konsumen brand 3Second di DKI Jakarta didominasi oleh usia muda 17-21 tahun, dengan status pernikahan belum menikah, berprofesi sebagai mahasiswa, dan memiliki pendapatan perbulan di bawah dua juta rupiah. Melihat dari peta penjualan pakaian, menunjukkan bahwa posisi brand 3Second berada paling rendah bila dibandingkan dengan kesembilan brands pakaian pria lainya namun bila dilihat dari karakteristik konsumen 3Second menyasar karakteristik yang potensial didukung dengan tidak adanya pesaing di zone 4 membuat pasar 3Second sangat aman. Strategi yang dapat dilakukan oleh brand pakaian 3Second yaitu melihat karakteristik konsumennya dengan semakin meningkatnya kualitas serta atribut atau nilai produk yang ditawarkan kepada konsumen serta mengontrol harga yang ditawarkan sesuai dengan keterjangkauan konsumennya sehingga dapat meningkatkan penjualan pakaian 3Second di Indonesia khususnya di DKI Jakarta untuk dapat bersaing dengan produk fashion pakaian pria.