Bakteri Antagonis Dari Sumber Air Panas Dan Uji Kemampuan Antagonisnya Terhadap Helminthosporium Turcicum (Pass.) Penyebab Hawar Daun Pada Tanaman Jagung (Zea Mays L.)
Main Author: | Sari, Devinia Martantya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165241/1/Devinia%20Martantya%20Sari.pdf http://repository.ub.ac.id/165241/ |
Daftar Isi:
- Pengendalian penyakit tanaman yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan aplikasi bakteri antagonis. Kelompok bakteri yang berpotensi sebagai agens antagonis dapat ditemukan di tanah, jaringan endofit dan air. Beberapa genus bakteri yang mampu berperan sebagai agens antagonis yaitu dari genus Bacillus, Pseudomonas, dan Pantoea. Di sumber air panas ditemukan bakteri Bacillus dan mempunyai manfaat dalam bidang pertanian karena dapat menghasilkan senyawa antibiotik. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bakteri dari sumber air panas sebagai agens antagonis terhadap patogen H. turcicum penyebab hawar daun pada tanaman jagung. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan jurusan HPT, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang dimulai pada bulan Juli hingga bulan Oktober 2018. Tahapan dari penelitian ini yaitu eksplorasi bakteri dari sumber air panas, seleksi bakteri, identifikasi bakteri, perbanyakan patogen H. turcicum, dan uji antagonis bakteri terseleksi terhadap patogen H. turcicum secara in vitro. Uji antagonis ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan yaitu 7 perlakuan bakteri, dan 1 kontrol sebanyak 4 ulangan. Jika terdapat perbedaan nyata maka akan diuji lanjut menggunakan BNT pada taraf 5%. Variabel yang diamati dari penelitian ini yaitu karakterisasi bakteri antagonis dari sumber air panas dan daya hambat bakteri antagonis terhadap patogen H. turcicum. Hasil penelitian didapatkan 7 bakteri yang mampu menghambat pertumbuhan patogen H. turcicum. Pada pengujian antagonis secara in vitro, 7 perlakuan bakteri antagonis dan 1 kontrol menunjukkan hasil berbeda nyata. Zona hambat tertinggi yaitu pada bakteri S7 yang merupakan genus Bacillus sp. Hasil karakterisasi bakteri antagonis dengan kode isolat S1 termasuk kedalam genus Pantoea sp, bakteri S2 dan S7 termasuk kedalam genus Bacillus sp, bakteri S11, S14 dan S15 termasuk kedalam genus Erwinia sp, bakteri S16 belum teridentifikasi sehingga perlu dilakukan uji selanjutnya untuk mengetahui jenis genusnya.