Analisis Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Volume Biogas Dan Kadar Metana Yang Dihasilkan Dari Mikroalga Dunaliella Salina Dan Limbah Whey
Main Author: | Nurlailati, Seruni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165233/ |
Daftar Isi:
- Biogas merupakan renewable energy yang berpotensi untuk menopang cadangan energi fosil. Biogas dapat dibuat dengan menggunakan biomassa laut seperti mikroalga Dunaliella salina. Dunaliella salina dilaporkan memiliki kandungan polimer seperti protein, karbohidrat, lemak yang dapat diubah menjadi monomer dan dikonversi menjadi gas melalui proses fermentasi. Namun demikian produksi biogas tidak akan optimal apabila hanya menggunakan substrat saja, sehingga membutuhkan starter yang baik seperti lumpur aktif dan bahan organik tambahan yang masih memiliki kandungan nutrisi yang cukup seperti whey yang masih memiliki kandungan vitamin, mineral, protein dan sedikit lemak. Didalam lumpur aktif terkandung bakteri pengurai (bakteri methanogen) yang dapat mendegradasi bahan organik pada substrat menjadi gas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu fermentasi terhadap volume biogas dan kadar metana yang dihasilkan dari mikroalga Dunaliella salina, whey dan lumpur aktif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan reaktor tipe batch yang memilki volume total 250 ml dengan bahan isian digester sebanyak 120 ml. Pengukuran volume gas yang dihasilkan menggunakan penurunan nilai COD dan pengukuran konsentrasi gas metana yang dihasilkan menggunakan gas chromatography-FID. Pengambilan data (volume gas dan kadar metana) dilakukan vii pada hari ke-7, 14 dan 21. Hasil penelitian menunjukkan volume biogas tertinggi pada lama waktu fermentasi 21 hari yaitu sebesar 0,824 L. Sedangkan pada penelitian ini pada lama waktu fermentasi 21 hari belum terdeteksi adanya gas metana. Untuk meningkatkan kadar metana dapat mengganti starter yang memiliki lebih banyak bakteri pengurai ataupun dapat juga dengan mengganti limbah whey dengan bahan organik yang memiliki rasio C/N yang lebih rendah.