Interaksi Genotip Tiga Galur Inbrida Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata) Pada Tiga Lingkungan Yang Berbeda
Main Author: | Hanafi, Nanda Ryan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165214/1/Nanda%20Ryan%20Hanafi.pdf http://repository.ub.ac.id/165214/ |
Daftar Isi:
- Tanaman jagung manis (Zea mays L. saccharata) merupakan jagung yang terbentuk akibat jagung biasa yang mengalami mutasi resesif alami. Mutasi tersebut mengendalikan perubahan gula dan mengubahnya menjadi pati di dalam endosperm. Kandungan gula tinggi dan pati yang rendah pada endosperm menjadikan rasa manis pada jagung (Sujiprihati, 2005). Tanaman jagung manis banyak dibudidayakan karena keunggulan yang dimilikinya. Keunggulan dari jagung manis yakni memiliki rasa yang lebih manis dan renyah dibandingkan jagung biasa. Manfaat dan keunggulan dari jagung manis menyebabkan permintaan jagung manis terus meningkat. Waktu panen jagung manis pun relatif singkat antara 60 - 70 hari (Surtinah, 2008). Dalam meningkatkan keunggulan pada jagung, peneliti melakukan beberapa percobaan yaitu melakukan penanaman tanaman jagung manis di beberapa lokasi yang berbeda dengan ketinggian tempat yang berbeda pula. Penelitian yang telah dilakukan, terdapat perbedaan nyata pada karakter kuantitatif yaitu umur fisiologis, jumlah tongkol panen, berat 100 biji dan kadar air panen. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memelajari interaksi genotip dan lingkungan beberapa galur jagung manis inbrida pada tiga lokasi, lalu, membandingkan beberapa genotip jagung manis pada tiga lokasi dan lingkungan yang berbeda. Hipotesis dari penelitian ini diduga adanya perbedaan hasil pada beberapa jagung inbrida antar galur pada lingkungan dan ketinggian tempat yang berbeda dan adanya sinkronisasi antara interaksi genotip dan lingkungan pada masing-masing tempat tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2018 di Blumbang Jaya Kecamatan Lowokwaru, Kelurahan Tulusrejo, Kota Malang, dengan ketinggian 460 mdpl. Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso dengan ketinggian 525 mdpl. Dusun Areng-areng, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, dengan ketinggian tempat 620 mdpl. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah benih jagung manis yang terdiri dari galur tetua 93, 98 dan 69. Alat yang digunakan untuk kegiatan penanaman dan pemeliharaan adalah cangkul untuk mengolah lahan, gembor untuk menyiram, meteran untuk mengukur tinggi tanaman, timbangan analitik, ember, penggaris, colour chart, kamera, jangka sorong dan alat tulis. Penelitian ini dilakukan dengan menanam semua tanaman pada kondisi lingkungan yang sama pada tiga lokasi yang berbeda dengan atau menggunakan ulangan sebagai faktorialnya (RAKF). Analisis data kuantitatif dihitung menggunakan uji F dengan taraf 5% dan apabila ada pengaruh genotip, pengaruh lokasi dan interaksi genotip lingkungan serta perlakuan genotip berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT atau uji Dunnet taraf 5%. Berdasarkan hasil pengamatan interaksi genotip lingkungan tedapat pada karakter umur berbunga jantan, umur berbunga betina dan bobot panen per petak. Nilai heritabilitas pada seluruh karakter pengamatan menunjukkan kriteria yang tinggi. Nilai KKG rata-rata rendah pada karakter pengamatan, namun, pada karakter bobot panen per petak tinggi pada lokasi Jatimulyo untuk ketiga galur yang diuji.