Pengaruh Medan Listrik Berpulsa (Pef) Terhadap Hasil Dan Kualitas Minyak Atsiri Biji Pala
Main Author: | Fadhilah, Khairy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165200/ |
Daftar Isi:
- Tanaman pala ( Myristica fragrans ) merupakan salah satu tanaman rempah asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan multiguna dalam industri. Salah satu manfaatnya adalah minyak atsiri yang dapat diperoleh dari biji, fuli, dan daging buah pala dengan kandungan minyak atsirinya berkisar 5-16% tergantung dari kualitas tanaman pala itu sendiri. Pengambilan minyak atsiri biji pala dapat dilakukan dengan metode destilasi uap air. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, destilasi biji pala selama 6 jam menghasilkan rendemen sebesar 1,381%. Kecilnya rendemen dari proses destilasi maka perlu perlakuan pendahuluan terhadap bahan dengan cara memperluas permukaan bahan dan menggunakan medan listrik berpulsa atau Pulse Electric Field. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh waktu paparan PEF dan medan listrik yang digunakan terhadap hasil dan kualitas minyak biji pala serta mengetahui kombinasi waktu paparan PEF dan medan listrik yang tepat untuk menghasilkan rendemen dan kualitas yang terbaik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor. Faktor pertama adalah medan listrik (E) terdiri dari 3 level (250 v/cm, 300 v/cm, dan 350 v/cm) dan faktor kedua adalah waktu PEF (t) yang terdiri dari 3 level (3 menit, 5 menit, dan 7 menit). Percobaan diulang 3 kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan analisis ragam atau ANOVA (Analysis of Variant) dengan selang kepercayaan 95%. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode De Garmo. Perlakuan pre-treatment PEF pada biji pala menyebabkan kerusakan pada membrane sel biji pala akibat peristiwa gate ion channel. Kombinasi perlakuan medan listrik dan lama PEF terbaik adalah medan listrik 350v/cm dengan ix lama PEF 420 detik. Hasil dari perlakuan terbaik adalah terjadinya peningkatan transfer massa dan rendemen hingga 18,969% dan 23,462% yang memiliki berat jenis sebesar 0,886, indeks bias 1,47753, dan kelarutan dalam etanol 90% sebesar 1:1. Terdapat 25 komponen kimia minyak atsiri biji pala dengan pre-treatment PEF dimana komponen safrole mengalami penurunan sedangkan myristicin mengalami peningkatan. Kedua komponen tersebut merupakan senyawa khas dan penentu harga pada minyak atsiri pala.