Potensi Konsorsium Rizobakteri Dari Tumbuhan Solanaceae Di Ub Forest Sebagai Bioprotektan Dan Biostimulan Pada Tanaman Tomat

Main Author: Hayati, Asna Ainul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165187/1/Asna%20Ainul%20Hayati.pdf
http://repository.ub.ac.id/165187/
Daftar Isi:
  • Tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak diminati dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Kendala terhadap produksi tanaman tomat salah satunya diakibatkan oleh serangan patogen R. solanacearum penyebab penyakit layu bakteri pada tanaman tomat. Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan konsep PHT, berupa pemanfaatan agens hayati. Agens hayati dalam penelitian ini diisolasi dari daerah perakaran tumbuhan Solanaceae di UB forest yaitu cepoka dan kecubung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat rizobakteri dalam bentuk tunggal dan konsorsium untuk mengendalikan penyakit layu bakteri dan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Oktober 2018 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan di lahan pengamatan yang berada di Desa Dadaprejo, Junrejo, Kota Batu. Hasil eksplorasi dilakukan seleksi sebagai agens antagonis dan PGPR. Karakteristik dari bakteri PGPR ialah bakteri yang mampu melarutkan fosfat dan menambat N. Tiga isolat bakteri terpilih dilakukan uji dalam bentuk isolat tunggal dan formulasi konsorsium, serta perlakuan kontrol negatif menggunakan aquades steril dan kontrol positif dengan bakterisida streptomisin sulfat 20%. Pengujian dilakukan secara in vitro dengan parameter pengamatan berupa kemampuan penghambatan rizobakteri terhadap R. solanacearum dan secara in vivo berupa pengamatan persentase kejadian penyakit, efektivitas mikroba serta pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga isolat bakteri yang telah diidentifikasi yaitu isolat bakteri KC 5 diketahui sebagai Bacillus sp., KC 20 merupakan Pseudomonas sp., dan CP 20 diketahui berasal dari genus Pantoea sp. Dari hasil pengujian secara in vitro diketahui konsorsium mikroba antagonis secara nyata mampu menghambat pertumbuhan patogen R. solanacearum, akan tetapi tidak memberikan pengaruh dalam menekan kejadian penyakit layu bakteri secara in vivo. Sementara itu, hasil penelitian terhadap pertumbuhan tanaman tomat di lapang menunjukkan perlakuan konsorsium antara Pseudomonas sp. dan Pantoea sp. mampu meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun. Sedangkan untuk perlakuan isolat tunggal, hasil terbaik ditunjukkan oleh perlakuan Bacillus sp. dalam meningkatkan tinggi tanaman dan isolat Pantoea sp. dalam meningkatkan jumlah daun tanaman tomat.