Pengaruh Pupuk Hayati Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman, Dan Populasi Bakteri Pelarut Kalium Pada Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.)

Main Author: Syavitri, Delma Aida
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165186/1/Delma%20Aida%20Syavitri.pdf
http://repository.ub.ac.id/165186/
Daftar Isi:
  • Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan bahan baku dalam pembuatan gula. Produksi tebu khususnya di wilayah Kediri, dilaksanakan pada lahan kering.. Pada setiap panen tebu akan terjadi pengurangan unsur hara yang sangat besar dalam tanah. Sehingga perlu diaplikasikan pupuk hayati sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman tebu. Aplikasi pupuk hayati diperlukan untuk meningkatkan kualitas tanah seperti produktivitias tanah serta meningkatkan efisiensi pemupukan. Ketersediaan unsur hara dalam tanah dipengaruhi oleh mikroba yang terdapat dalam tanah. Mikroba tanah memperbanyak diri dan aktif dalam penyediaan unsur hara bagi tanaman dengan cara melepaskan unsur hara yang terikat menjadi bentuk tersedia bagi tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengamati pengaruh pupuk hayati cair akan pertumbuhan tanaman tebu dan pengaruhnya terhadap populasi bakteri pelarut kalium. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari hingga Agustus 2018. Dilaksanakan di Pusat Penelitian Gula PT Perkebunan Nusantara X di Jengkol, Kediri. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan lima kali ulangan. Perlakuan yang diuji terdiri atas 5 perlakuan yaitu, A1: kontrol (tanpa pupuk hayati), A2: penggunaan pupuk anorganik + 50 % pupuk hayati, A3: penggunaan pupuk anorganik + 100 % pupuk hayati, A4: penggunaan pupuk anorganik + 150 % pupuk hayati, dan A5: penggunaan pupuk anorganik + 200 % pupuk hayati. Data yang terlah terkumpul akan diolah dengan menggunakan program Genstat, kemudian jika ada perbedaan perlu uji lanjut dengan menggunakan uji DMRT dengan taraf 5%. Aplikasi pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan pupuk hayati memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman tebu baik tinggi tanaman maupun diameter tanaman tebu. Pada parameter tinggi tanaman, perlakuan terbaik adalah A5 yang merupakan kombinasi antara pupuk anorganik + pupuk hayati 200%. Sedangkan pada parameter diameter, perlakuan terbaik adalah pada perlakuan A5 dimana merupakan kombinasi antara pupuk anorganik + pupuk hayati 200%. Kemudian pada parameter produksi yaitu berat segar batang atas tebu dan berat akar, perlakuan terbaik adalah pada perlakuan A5. Sedangkan untuk parameter bakteri pelarut kalium, perlakuan yang memberikan populasi terbanyak adalah perlakuan A4 yang merupakan kombinasi antara pupuk anorganik beserta dengan pupuk hayati 150%. Pada bakteri total tanah, aplikasi berbagai dosis pupuk hayati yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik tidak memberikan pengaruh yang nyata. Akan tetapi terdapat kenaikan sebesar 0,49% pada perlakuan A5 (pupuk anorganik + pupuk hayati 200%) dibandingkan dengan kontrol (A1). Aplikasi pupuk hayati juga tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter bahan organik serta kadar air.