Perubahan Iklim Mikro Dan Populasi Gulma Akibat Perlakuan Kombinasi Pengolahan Tanah Minimum, Cover Crop Dan Biogeotekstil Beserta Dampaknya Terhadap Produksi Tanaman Jagung Di Jatikerto, Malang

Main Author: Febriana, Ardwita Citra
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165181/1/Ardwita%20Citra%20Febriana.pdf
http://repository.ub.ac.id/165181/
Daftar Isi:
  • Dewasa ini banyak sekali problematika tentang degradasi lahan di Indonesia, khususnya pada lahan pertanian yang disebabkan dari campur tangan manusia, maupun degradasi secara alami yang dapat menimbulkan kerusakan dan penurunan produkstivitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan pengolahan tanah, cover crop dan aplikasi biogeotekstil dalam menekan pertumbuhan gulma, menjaga iklim mikro tanah, serta untuk mengetahui hubungan antara parameter pengamatan dengan peningkatan produksi tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan Juli 2017 di Kebun Percobaan Agro Techno Park Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Percobaan ini memiliki 3 faktor yang akan diuji, yaitu (1) Biogeotekstil; (2) macam cover crop; dan (3) macam cara olah tanah, dimana masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga keseluruhan ada 60 pengukuran. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Parameter pengamatan meliputi populasi gulma, iklim mikro tanah, produksi tanaman jagung. Jika perlakuan terdapat perbedaan yang nyata maka akan dilanjutkan dengan melakukan uji Duncan. Aplikasi kombinasi dari 3 perlakuan yaitu biogeotekstil, residu cover crop dan macam pengolahan tanah memberikan pengaruh terhadap menekan pertumbuhan gulma dan menjaga iklim mikro tanah serta berpengaruhada produksi tanaman jagung. Kombinasi terbaik dalam menjaga iklim mikro tanah adalah perlakuan BON yaitu kombinasi dari perlakuan biogeotekstil, residu tanaman orok-orok dan pengolahan tanah minimum. Sementara kombinasi perlakuan terbaik untuk menjaga kadar air tanah adalah BOK yaitu dengan kombinasi perlakuan biogeotekstil, residu tanaman orok-orok dan pengolahan tanah yang diolah/ digulud, namun BON menempati posisi kedua setelah BOK dengan selisih rata-rata sebesar 0,22, sehingga BON dapat dikatakan kombinasi terbaik dalam menjaga iklim mikro tanah. Sementara perlakuan terbaik yang terlihat jelas untuk menekan pertumbuhan gulma adalah penggunaan biogeotekstil. Parameter pengamatan suhu dan kadar air tanah dengan produksi tanaman jagung mempunyai hubungan yang erat, sementara gulma tidak mempengaruhi produksi tanaman dengan koefisien determinansi ≤ 50%. Suhu mempengaruhi produksi jagung dengan korelasi negatif, yaitu semakin rendah suhu maka dapat meningkatan produksi tanaman. Kadar air mempengaruhi prosuksi tanaman dengan korelasi positif dimana semakin besar nilai kadar air maka semakin dapat meningkatkan produksi tanaman jagung.