Pengaruh Kitosan Dan Nanopartikel Kitosan Sebagai Bahan Edible Coating Pada Buah Pisang Cavendish (Musa Acuminate Aaa Group) Terhadap Atribut Kualitas Pasca Panen

Main Author: Rosyada, Amrina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165175/
Daftar Isi:
  • Buah pisang merupakan salah satu komoditas perkebunanan unggulan di Indonesia dengan tingkat produksi yang cukup tinggi. Kendala yang dihadapi produksi pisang diantaranya buah yang cepat rusak karena fisiologis buah pisang yang tergolong klimakterik serta keterbatasan teknologi dalam penanganan pasca panen. Kerusakan pada buah pisang ditandai dengan: pelunakkan, penyusutan massa, pencoklatan, perubahan warna pada kulit, dan cepat membusuk. Hal ini menyebabkan daya simpannya yang relatif singkat Penggunaan edible coating sebagai pelapis buah pisang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan.. Kitosan banyak digunakan karena bersifat non toksik, biodegradasi dan biokompatibel. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pelapisan buah pisang dengan edible coating kitosan dan nanopartikel kitosan. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan nano partikel kitosan menggunakan metode gelasi ionik, yang kemudian akan di karakterisasi dengan pengukuran partikel Particle Size Analyzer (PSA), serta gugus nanopartikel menggunakan FTIR. Analisis yang dilakukan secara fisik ialah warna, susut bobot, dan tingkat kekerasan dan analisis kimia yang dilakukan ialah total padatan terlarut, total asam, dan laju respirasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor yakni suhu penyimpanan dengan 2 level (10±20C) dan suhu ruang (25±20C) dan faktor yang kedua adalah jenis pelapisan dengan 3 level (tanpa pelapis, pelapisan kitosan dan pelapisan nanopartikel kitosan). Observasi dilakukan berdasarkan lama simpan 0, 2, 4, 6 dan 8 hari. Penelitian ini dilakukan 3 kali pengulangan sehingga didapatkan 90 kali satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode rANOVA (Repeated Measures Analysis of Variance) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variable yang diukur. Jika terdapat beda nyata diantara perlakuan dilanjutkan dengan uji lanjut Fisher LSD dan jika terdapat beda nyata pada interaksi dilanjutkan dgn uji Tukey’s HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi ini dapat menunda proses pematangan buah pisang dengan tetap mempertahankan kualitasnya. Buah pisang yang dilapisi nanopartikel kitosan mempunyai masa simpan yang lebih lama karena dapat memperlambat laju respirasi, perubahan nilai susut bobot, rasio daging dengan kulit serta total padatan terlarut yang lebih rendah jika dibandingkan dengan buah tanpa pelapisan. Hasil pengukuran menggunakan PSA ukuran nanopartikel kitosan yang diperoleh adalah 0,585 μm. Pada analisa FTIR larutan nanopartikel telah terbentuk dengan melihat keberadaan gugus fungsi dari kitosan dan STPP.