Produksi Bioetanol Dari Tetes Tebu Oleh Instant Dry Yeast Saccharomyces Cerevisiae (Kajian Pengaruh Pretreatment Dan Konsentrasi Gula
Main Author: | Raharja, Radite |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165154/ |
Daftar Isi:
- Tetes tebu merupakan hasil samping produk gula tebu yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioetanol. Bioetanol merupakan etanol yang diproduksi melalui proses fermentasi yang dapat dilakukan oleh berbagai mikroorganisme salah satunya adalah Saccharomyces cerevisiae. Penggunaan instant dry yeast komersial pada fermentasi tetes tebu dipilih karena dapat langsung digunakan pada media starter fermentasi sehingga dapat menyederhanakan proses operasi produksi bioetanol dan mengurangi resiko kontaminasi bakteri. Salah satu industri pengolahan tebu yang menghasilkan tetes tebu di Indonesia adalah PT. PG Rajawali II, Cirebon, Jawa Barat Tetes tebu ini kemudian diolah menjadi bioetanol oleh unit PSA Palimanan, Cirebon. Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh PSA Palimanan pada produksi bioetanol yaitu kadar etanol hasil fermentasi yang masih rendah ± 4 – 6 % dan teknologi yang digunakan masih sederhana. Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan kadar etanol produk bioetanol saat fermentasi tidak maksimal, diantaranya yaitu adanya kandungan mineral dan tingginya konsentrasi gula yang terdapat pada tetes tebu. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pretreatment H2SO4 (dekalsifikasi) dan konsentrasi gula pada tetes tebu terhadap kadar etanol hasil fermentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan menggunakan 2 faktor yaitu pengaruh pretreatment dan konsentrasi gula. Faktor pretreatment terdiri dari 2 level yaitu dengan pretreatment asam sulfat dan tanpa pretreatment asam sulfat. Sedangkan faktor konsentrasi gula (% brix) terdiri atas 3 level yaitu 20%, 25%, dan 30%. Sehingga diperoleh 6 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis statistik menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan selang kepercayaan 95% dan jika berbeda nyata dilakukan uji lanjut DMRT atau BNT dengan selang kepercayaan 95%. Penentuan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode Multiple Attribute. Hasil penelitian menunjukkan interaksi konsentrasi gula dan perlakuan pretreatment berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap tingkat konsumsi gula reduksi dan total peningkatan nilai OD sel selama fermentasi. Selain itu masing-masing faktor, berpengaruh nyata (α = 0.05) terhadap total penurunan konsentrasi gula, total gula dan kadar etanol. Sedangkan masing-masing faktor dan interaksi kedua faktor tidak berpengaruh nyata (α = 0.05) terhadap nilai pH. Perlakuan terbaik pada penelitian ini yaitu konsentrasi gula 30% brix dan tetes tebu yang diberi perlakuan pretreatment asam sulfat. Hasil yang didapatkan yaitu nilai total penurunan konsentrasi gula 12.30% brix, tingkat konsumsi gula reduksi 62.75 g/l, jumlah penurunan total gula 14.25%, penurunan pH 0.31, peningkatan OD sel sebesar 4.856 dengan puncak OD sel pada jam ke 24 sebesar 5.174, peningkatan jumlah sel 2.8 x 107 cfu/ml dengan puncak jumlah sel pada jam ke 24 sebesar 3.54 x 107 cfu/ml, kadar etanol 9,56%, yield etanol 71.52% dan efisiensi fermentasi 139.95%.