Isolasi Khamir Toleran Terhadap Suhu Dan Etanol Dari Sayuran Lokal Serta Potensinya Sebagai Penghasil Etanol
Main Author: | Kurniawan, Ricky |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165139/ |
Daftar Isi:
- Bioetanol merupakan cairan biokimia yang dihasilkan pada proses fermentasi gula dan dilanjutkan dengan proses distilasi. Bioetanol dapat diperoleh dari fermentasi bahan-bahan yang mengandung amilum, sukrosa, glukosa, maupun fruktosa. Etanol memiliki banyak manfaat yaitu dapat dikonsumsi manusia sebagai bahan minuman beralkohol, dan sebagai bahan baku farmasi dan kosmetika. Khamir yang berperan sebagai penghasil bioetanol memiliki toleransi yang terbatas terhadap etanol dan juga tidak tahan terhadap suhu diatas 40oC. Maka dari itu diperlukan khamir yang memiliki sifat tahan terhadap panas dan etanol yang tinggi dalam fermentasi bioetanol. Keuntungan dari fermentasi pada suhu tinggi tidak hanya menurunkan resiko kontaminasi tetapi juga untuk menurunkan biaya proses pendinginan. Penelitian ini bertujuan memperoleh isolat khamir penghasil etanol yang memiliki toleransi tinggi terhadap etanol dan suhu yang tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu mengisolasi khamir dari terong, kubis, kentang, sawi, pare, labu siam, buncis, kangkung, dan seledri. Tahap kedua adalah melakukan uji toleran terhadap suhu dan etanol dari khamir yang telah didapatkan. Tahap ketiga yaitu melakukan uji produkvitas etanol untuk mengetahui seberapa besar khamir tersebut dapat menghasilkan etanol. Hasil penelitian menunjukkan pada uji toleransi terhadap suhu isolat S17c, S17d, S17a, S17b, S09, S12, S13a, S13b, S17e, S18a, S18b yang berasal dari sayuran dapat tumbuh hingga suhu 45oC. Sedangkan pada uji toleransi terhadap etanol didapatkan bahwa isolat S17c, S17d, S17b, S17a, S09, S12, S13a,S13b, S18a, S18b dapat tumbuh pada media YPGA dengan kadar etanol 15%. Pada produksi etanol, isolat S17d mampu menghasilkan etanol sebesar 3,13% pada fermentasi jam ke-24.