Optimasi Suhu Dan Waktu Ekstraksi Crude Tokoferol Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dengan Metode Microwave Assisted Extraction (Mae) Dan Aktivitasnya Sebagai Antioksidan

Main Author: Purnamasari, Amelia Tri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165115/
Daftar Isi:
  • Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman yang banyak di tanam di Indonesia. Daun kelor mengandung a-tokoferoi sebesar 36,94 mg/100 g (Saini et al., 2014). a-tokoferol merupakan bentuk utama vitamin E dengan bioavailabilitas dan bioaktivitas yang sangat tinggi. Beberapa metode telah diterapkan untuk mengekstrak tokoferol seperti refluks, maserasi dan pengepresan mekanis, namun proses ekstraksi tersebut memiliki kelemahan yaitu waktu ekstraksi lama dan jumlah pelarut yang banyak. Oleh sebab itu, pada penelitian ini, proses ekstraksi dioptimasi dengan menggunakan Microwave Assisted Extraction (MAE). Manfaat MAE diantaranya yaitu tidak memerlukan waktu lama, jumlah analit yang dihasilkan lebih tinggi dan jumlah pelarut yang diperlukan lebih sedikit. Penelitian ini menggunakan Response Surface Method (RSM) dengan rancangan Central Composite Design (CCD). Penelitian dilakukan dengan 2 faktor yaitu suhu (110 °C; 120 °C; 130 °C) dan waktu (5 menit; 10 menit; 15 menit). Respon yang digunakan antara lain IC50 dan rendemen ekstraksi. Kondisi optimal diperoleh pada suhu 124,33 °C dan waktu ekstraksi 12,37 menit dengan IC50 sebesar 53,3959 ppm dan rendemen -sebesar 13,7644 %. Kondisi optimum tersebut kemudian diverifikasi dan didapatkan hasil IC50 sebesar 53,2576 ppm dan rendemen sebesar 13,4360 %. Respon IC50 memiliki akurasi sebesar 99,74 % dari nilai prediksi sedangkan rendemen memiliki akurasi sebesar 97,61 % dari prediksi program. Hasil analisis tokoferol menunjukkan bahwa perlakuan solusi optimal mengandung tokoferol sebesar 77,271 ppm.