Pembentukan Identitas Budaya Melalui Komunikasi Antarbudaya (Studi Kualitatif Deskriptif Pada Mahasiswa Kota Bima Terhadap Mahasiswa Budaya Jawa Di Kota Malang)
Main Author: | Bimantoro, M. Yunianto Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165112/1/Cover.pdf http://repository.ub.ac.id/165112/2/M.%20Yunianto%20Dwi%20Bimantoro.pdf http://repository.ub.ac.id/165112/ |
Daftar Isi:
- Mahasiswa Kota Bima melakukan perpindahan ke Kota Malang dalam waktu yang sementara untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Kota Malang merupakan host culture dari Budaya Jawa memiliki perbedaan lingkungan sehingga membutuhkan penyesuaian diri dan menyebabkan adanya perubahan yang terjadi pada Mahasiswa Kota Bima ketika berhadapan dengan kelompok Budaya Jawa. Perubahan tersebut dapat dilihat ketika berhadapan dengan Mahasiswa Budaya Bima lainnya. Tujuan dari penelitian untuk menjelaskan dan menganalisis pembentukan identitas budaya yang terjadi pada Mahasiswa Kota Bima terhadap Budaya Jawa di Kota Malang melalui metode penelitian kualitatif yang melibatkan empat informan Mahasiswa Kota Bima. Penelitian ini menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik untuk menggambarkan dan menganalisis bagaimana pembentukan identitas dapat terjadi melalui proses komunikasi antarbudaya. Hasil penelitian pada empat informan Mahasiswa Kota Bima yang telah menetap di Kota Malang menunjukan adanya tiga perubahan pada identitas budaya diri dapat ditunjukan pada penggunaan bahasa dan logat, persepsi hingga pola berpikir. Selain itu, ada dua jenis perubahan yang terjadi yakni perubahan secara parsial pada mahasiswa Kota Bima yang masih rutin bertemu dan berkumpul dengan sesama kelompok atau forum Mahasiswa Bima yang dijadikan sebagai generalized other hal ini memungkinkan kebiasaan budaya asli daerah Bima selalu digunakan sedangkan perubahan secara signifikan terjadi pada mahasiswa Kota Bima yang tidak rutin berkumpul dengan forum daerah atau kurang melakukan interaksi dengan rekan satu daerah menyebabkan kebiasaan budaya daerah Bima tidak digunakan. Oleh karena itu, peran dari generalized other memiliki pengaruh dalam pembentukan identitas budaya baru.