Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Bubuk Kluwak (Pangium Edule) Dengan Metode Microwave Assisted Extraction (MAE) (Kajian Rasio Bahan:Pelarut Dan Waktu Ekstraksi)

Main Author: Purba, Eunike Debora
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/165080/
Daftar Isi:
  • Kluwak merupakan hasil fermentasi dari biji tanaman pangi (Pangium edule) yang pada umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai bumbu penyedap dalam berbagai olehan masakan. Informasi mengenai kandungan senyawa bioaktif dan dalam biji pangi terfermentasi (kluwak) dan aktivitasnya masih sedikit diteliti sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Untuk mengekstrak senyawa bioaktif dari kluwak dilakukan proses ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro atau Microwave Assisted Extraction (MAE) yang memiliki kelebihan dalam waktu ekstraksi yang lebih singkat dan kontrol suhu yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penggunaan rasio bahan:pelarut dan waktu ekstraksi terbaik untuk memperoleh ekstrak kasar bubuk kluwak dengan aktivitas antibakteri terbaik terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, dan Salmonella typhimurium. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor, faktor satu merupakan rasio bahan:pelarut (1:5 (b/v), 1:10 (b/v), dan 1:15 (b/v)) dan faktor dua merupakan waktu ekstraksi (10, 15, dan 20 menit). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Data dianalisa mengunakan analisis ragam (ANOVA) dengan selang kepercayaan 95%. Apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Rate Test), dan jika tidak terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil). Penentuan perlakuan terbaik dilakukan dengan metode Zeleny. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah penggunaan rasio bahan:pelarut sebesar 1:5 (b/v) dan waktu ekstraksi selama 15 menit dengan nilai rendemen sebesar 87.45%, total fenol sebesar 11.41 mg GAE/g ekstrak, total tanin sebesar 5.20 mg TAE/g ekstrak, diamater zona bening pada Escherichia coli sebesar 5.69 mm, serta diamater zona bening pada Staphylococcus aureus sebesar 7.10 mm. Aktivitas antibakteri ekstrak pada Escherichia coli dan Staphylococcus aureus hanya bersifat bakteriostatis sehingga hanya dapat menghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut hingga jangka waktu tertentu, sedangkan pada Bacillus cereus dan Salmonella typhimurium tidak diamati adanya aktivitas antibakteri.