Wayang Kulit sebagai Media Dakwah (Pengajak Kebaikan) (Studi Retorika pada Dalang Pagelaran Wayang Kulit)
Main Author: | Amiin, Haris Hafidh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/165070/1/Haris%20Hafidh%20Amiin.pdf http://repository.ub.ac.id/165070/ |
Daftar Isi:
- Wayang kulit digunakan oleh para Wali sebagai media penyebaran agama Islam dengan mengubah cerita hindu kedalam cerita yang berunsurkan nusantara seperti Gareng, Semar, Petruk, Bagong. Wayang kulit merupakan kesenian yang digemari masyarakat khusunya masyarakat Jawa Timur. Dalang merupakan aktor dibalik berjalannya pagelaran wayang kulit. Dalang menggunakan retorika sebagai teknik penyampaian pesan kebaikan kepada masyarakat. Penggunakan retorika oleh dalang dalam setiap pagelaran wayang kulit dijadikan alat sebagai penarik minat para penikmat kesenian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat retorika yang digunakan dalang dalam pagelaran wayang kulit serta pesan yang disampaikan oleh dalang pada pagelaran wayang kulit. Kemudian penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan retorika sebagai metode serta pentad yang ada pada retorika sebagai analisis data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalang memiliki retorikanya masing – masing dalam setiap pagelaran wayang kulit. Penyampaian pesan dilakukan oleh dalang pada adegan limbukan yang berada pada pertengahan wayang kulit. Dalang dalammenyampaikan pesan menggunakan dua tokoh wayang kulit Bu Cangik dan Bu Limbuk di bantu oleh para sinden dan para dagelan. Dalang memposisikan dirinya sebagai aktor sosial yang memiliki peran penting dalam merubah perilaku atau tatanan masyarakat melalui wayang kulit. Penggunaan lagu serta sholawat yang dibawakan oleh para sinden dan para dagelan bertujuan untuk mengajak penonton mengingat kepada Tuhan YME. Jaranan salah satu contoh kesenian budaya yang dianggap dalang sudah banyak dilupakan masyarakat juga ditampilkan pada awal adegan limbukan. Penanggap wayang kulit memiliki peran penting dalam penentuan tema ataupun pesan – pesan yang akan disampaikan oleh dalang. Penanggap akan berdiskusi dengan sesepuh setempat dalam penentuan tema cerita yang akan dibawakan oleh dalang. Penyampaian pesan – pesan yang disampaikan oleh dalang pada setiap pagelaran wayang kulit mengandung nilai – nilai seperti nilai keagamaan, sosial, kekeluargaan, dan kepemerintahan.