Aspek Biologi Ikan Kurisi (Nemipterus hexodon Quoy & Gaimard, 1824) Hasil Tangkapan Cantrang Yang Didaratkan Di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur

Main Author: Kayanti, Nerissa Prastika Febri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164973/
Daftar Isi:
  • Perairan laut Kabupaten Pasuruan memiliki potensi perikanan laut yang melimpah salah satunya di Kecamatan Lekok yang mayoritas nelayannya menggunakan alat tangkap cantrang. Salah satu hasil tangkapan cantrang yaitu ikan Kurisi (N. hexodon) yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sehingga apabila dalam pemanfaatannya tidak dikelola dengan baik maka dapat menyebabkan terjadinya tekanan pemanfaatan dan akibatnya akan menurunkan ketersediaan sumberdaya ikan. Informasi aspek biologi ikan Kurisi diperlukan agar stok ikan yang tersedia di laut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menambah nilai ekonomis bagi nelayan dan nilai ekologis sumberdaya ikan Kurisi tersebut tetap dapat dipertahankan sumberdaya yang lestari dan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek biologi ikan kurisi meliputi hubungan panjang berat, panjang pertama kali tertangkap, panjang pertama kali matang gonad, parameter pertumbuhan, sebaran frekuensi panjang, tingkat kematangan gonad (TKG), nisbah kelamin, serta mengetahui jenis makanan atau isi lambung dari ikan Kurisi (N. hexodon) dan alternatif pengelolaan perikanannya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 – Maret 2018 bertempat di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif dengan teknik pengambilan sampel secara sampling, dan menggunakan data primer yang didapatkan dari wawancara dan dokumentasi kemudian menggunakan data sekunder yang didapatkan dari buku statistic, buku identifikasi planton dan referensi jurnal penelitian terdahuhlu. Berdasarkan analisis aspek biologi didapatkan jumlah sampel ikan kurisi sebanyak 187 ekor, sebaran frekuensi panjang ndividu betina memiliki ukuran panjang baku berkisar 94mm-175mm. Hubungan panjang dan berat cakalang mendapatkan persamaan W = 0.02471