Perencanaan Strategi Pengembangan Usaha Wingko Babat Menggunakan Metode Swot Dan Qspm (Studi Kasus Ukm Wingko Putra Agung Babat Lamongan)

Main Author: Chahyaningtyas, Chintya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164943/
Daftar Isi:
  • Salah satu daerah yang mengalami pertumbuhan UMKM yang cukup pesat adalah Kabupaten Lamongan. UKM Putra Agung merupakan salah satu UKM yang merasakan dampaknya, dimana pertumbuhan usaha sejenis menyebabkan omset pendapatan UKM Putra Agung menurun cukup drastis. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan strategi usaha yang tepat untuk UKM Putra Agung agar dapat bertahan dan dapat mengembangkan usaha secara maksimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Variabel yang digunakan meliputi variabel internal (manajemen, pemasaran, produksi dan keuangan) dan variabel eksternal (lingkungan operasional, industri dan jauh). Responden yang digunakan adalah responden ahli yang terdiri dari pemilik UKM, kepala bagian keuangan dan kepala bagian produksi. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan face validity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang paling mempengaruhi UKM Putra Agung dari segi kekuatan adalah harga produk yang bersaing (0,30), sedangkan kelemahannya adalah kurangnya promosi (0,20). Faktor eksternal yang paling mempengaruhi UKM Putra Agung dari segi peluang adalah tingginya loyalitas konsumen (0,36), sedangkan ancamannya adalah munculnya pendatang baru (0,24). Hasil matriks IE menunjukkan letak perusahaan pada sel IV (growth and build), dimana strategi yang dapat dilakukan yaitu strategi intensif atau integratif. Alternatif strategi pengembangan yang didapatkan melalui matriks SWOT terdiri dari sembilan alternatif. Alternatif strategi tersebut kemudian ix dianalisa menggunakan QSPM dan didapatkan tiga strategi prioritas yang dapat dilakukan yaitu memperluas wilayah pemasaran (ST6), mempertahankan dan meningkatkan kualitas (ST1) dan melakukan inovasi produk dengan menambahkan variasi rasa (ST7).