Studi Perbaikan dan Perawatan Kapal Kayu dan Fiberglass 15 GT di Jawa Timur

Main Author: Rinaldy, Mochamad Alief
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164909/
Daftar Isi:
  • Tingginya produksi tuna, tongkol dan cakalang (TTC) yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan kapal, menuntut nelayan di Indonesia untuk lebih jeli dan pandai memilih kapal dengan bahan seperti apa yang memiliki cost yang murah dan tahan lama serta mudah pada saat melakukan perbaikan maupun pemeliharaan/maintenance, dalam hal ini yang dimaksud mulai dari ketersediaan bahan, teknik perbaikan/perawatan, biaya yang dibutuhkan dan periode perawatan kapal. Permasalahan tersebut merupakan point terpenting yang harus diperhatikan dan dipahami betul oleh calon pemilik kapal atau nelayan agar dapat menentukan jenis kapal kayu atau fiberglass yang umumnya cocok dipergunakan di Indonesia khususnya di Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui teknik perbaikan dan perawatan kapal kayu dan fiber, mengetahui nilai ekonomis perbaikan dan perawatan kapal kayu dan fiber serta mengetahui periode perawatan kapal kayu dan fiber. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini merupakan salah satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan antara dua keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi. Kerusakan yang terjadi dari objek penelitian kapal kayu yang ada di Pantai Sendang Biru Kabupaten Malang dan kapal fiber di PT. Samudera Indoraya Perkasa Surabaya berbeda, oleh karena itu teknik atau metode perbaikan dan perawatannya tidak sama diantara keduanya. Pada kapal kayu kerusakankerusakan yang terjadi ialah kerusakan mesin, kerusakan lambung, kerusakan ruang kemudi nahkoda, kerusakan dek, kerusakan palka dan kerusakan lunas. Sedangkan kapal fiber antara lain kerusakan listrik, kerusakan lampu, kerusakan mesin, kerusakan propeller, kerusakan genset dan kerusakan aki. Ditinjau dari segi ekonomisnya, terdapat dua macam biaya yang dijadikan perbandingan antara kedua objek penelitian yaitu biaya perbaikan dan perawatan dalam jangka waktu 10 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan keduanya didapatkan hasil bahwa biaya perbaikan pada kapal kayu jauh lebih murah dibandingkan dengan kapal fiber. Biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan kapal kayu yaitu sebesar Rp. 218.436.500, sedangkan kapal fiber Rp. 319.050.000. Sama halnya dengan biaya perbaikan, biaya perawatan yang dibutuhkan kapal fiber sangat jauh berbeda yang besarnya mencapai 6 kali lipat dari kapal kayu. Biaya perawatan tersebut yaitu sebesar Rp. 1.332.380.000, sedangkan kapal kayu Rp. 203.367.500.