Komposisi Hasil Tangkapan Jaring Insang Permukaan (Surface Gill Net) Berdasarkan Cara Tertangkapnya Di Instansi Pelabuhan Perikanan Prigi Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur
Main Author: | Worabay, Angela |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164897/ |
Daftar Isi:
- Perairan Teluk Prigi adalah merupakan salah satu teluk di Kabupaten Tenggalek yang merupakan penangkapan ikan pelagis kecil yang potensial seperti layur (Trichiurus lepturus), tongkol (Auxis thazard), laying (Decapterus russelli), lemuru (Sardinella lemuru), cakalang (Katsuwonus pelagis), tuna (Thunnus Sp), kakap (Lutjanus sp), kerapu (Epinephelus pachcentru). Ikan – ikan tersebut merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Salah satu alat tangkap yang di jumpai untuk eksploitasi sumberdaya ikan pelagis di prigi adalah jaring insang. Jaring insang atau gill net adalah salah satu dari jenis alat tangkap yang ada di Prigi Tenggalek. Gill Net merupakan salah satu jenis alat penangkapan ikan yang sering digunakan oleh nelayan (nasional dan internasional) untuk menangkapikan di laut. Gill net termasuk alat penangkapan ikan pasif, selektif dan juga ramah lingkungan (kepala pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, 2011). Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : pertama, mengetahui komposisi ikan berdasarkan cara tertangkapnya, kedua, mengetahui komposisi dan spesies hasil tangkapan gill net diperairan Tenggalek dan ketiga, mengetahui indeks keanekaragaman hasil tangkapan gill net di Tenggalek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif survey, metode deskriptif. Metode deskriptif survey akan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung guna mendapatkan keterangan yang jelas terhadap suatu masalah dalam penelitian di Perairan Prigi Tenggalek.. Metode deskriptif dalam penelitihan ini menggambarkan keadaan atau kejadian menggunakan metode observasi, partisipasi aktif dan diperoleh data secara tidak langsung dengan menggunakan analisis statistic regresi atau mengolah data yang diperoleh. Pengambilan data pada penelitian ini meliputi dua hal, yaitu : pertama, unit penangkapan dan kedua, data hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hasil tangkapan Gill Net dari seluruh sampel data yang paling dominan tertangkap adalah tembang (sardinela gibbosa) yaitu 1547 ekor atau 46%. Sedangkan ikan tangkapan yang lain seperti halnya bentong (selar boops) hanya 1066 ekor atau 32%, selar (selaroides leptolepis) 188 ekor atau 6%, kembung (restrelliger brachhysoma) 180 ekor atau 5%, gulamah (nibea albifora) 202 ekor atau 6%, cakalang (katsuwonus pelagis) 179 ekor atau 5%. Kemudian, indeks keragaman ikan hasil tangkapan pada alat tangkap gill net maka hasil seluruhnya menunjukan bahwa indeks keragaman jenis dari -1152,39 sampai -1553,34. Jadi indeks keragaman pada alat tangkap gill net di Pelabuhan Perikanan Prigi menunjukan kerteria H’ < 1 atau dapat dibilang bahwa tingkat keragaman rendah. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah pada ikan hasil tangkapan gill net yang tertangkap agar dicatat dalam buku statistic agar mempermudah dalam mengindentifikasi ikan dan terdata secara rapi dikarenakan data tersebut menjadi informasi bagi nelayan. Perlunya adanya penelitihan lanjutan apakah ada yang mempengaruhi mengenai ikan tertangkap pada gilled,wedged,snaked,entangled.