Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) dalam Daging Ikan Layang (Decapterus spp) dan Daging Ikan Tongkol Lisong (Auxis rochei) yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Kabupaten Treanggalek, Jawa Timur

Main Author: Anggraeni, Citra Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164895/
Daftar Isi:
  • Logam berat merupakan limbah yang mencemari lingkungan dan tidak dapat terurai dalam jangka waktu yang lama. Di alam logam berat terdapat secara alami dengan kadar yang belum diketahui secara pasti dan keberadaan logam berat tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Logam yang sering digunakan adalah kadmium dan timbal. Sisa logam yang digunakan akan menuju ke laut dan mempengaruhi ekosistem laut, beberapa biota laut yang sensitif terhadap kadar logam didalam perairan akan mengalami perubahan ataupun kepunahan. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh logam pada ekosisitem laut dapat dilihat dari keadaan parameter yang digunakan untuk penelitian. Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kadar logam dalam perairan antara lain air, sedimen, kerang-kerangan dan ikan. Pada penelitian ini parameter yang digunakan adalah Ikan Layang dan ikan tongkol, penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 menyesuaikan denan musim ikan yang ditangkap. Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi-Trenggalek dengan mengambil sampel berupa ikan yang terlah didaratkan di PPN prigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar logam kadmium dan timbal dalam daging ikan yang biasanya dijadikan ikan konsumsi masyarakat, dan mengetahui batas maksmium konsumsi ikan. Alat yang digunakan untuk mengetahui kadar logam tersebut adalah AAS dengan spektrum khusus untuk mengitung besarnya kadar kadmium dan timbal dalam daging Ikan Layang dan Tongkol Lisong. Panjang gelombang untuk uji logam berat dengan AAS untuk logam kadmium sebesar 228,3 nm dan untuk logam timbal sebesar 283,3 nm. Dari hasil uji AAS akan diperoleh angka yang menujukkan konsentrasi logam pada daging Ikan Layang dan Ikan Tongkol Lisong. Konsentrasi logam kadmium dalam daging Ikan Layang sebesar 0,03 mg/Kg dan konsentrasi logam timbal sebesar 0,02 mg/Kg. untuk konsesntrasi logam kadmium dalam daging Ikan Tongkol Lisong sebesar 0,02 mg/ Kg dan konsentrasi logam timbalnya sebesar 0,05 mg/Kg. Masing-masing nilai dibandingkan dengan baku mutu SNI serta EC (European Commision) dan menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat dalam daging Ikan Layang dan Ikan Tongkol Lisong masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan. Setelah konsentrasi logam diketahui maka batas konsumsi ikan dapat diketahui dengan rumus nilai dosis referensi dikalikan dengan berat badan dan dibagi dengan konsentrasi logam yang diteliti. Hasil perhitungan batas maksimum konsumsi Ikan Layang sebesar 2,3 kg/ hari dan Ikan Tongkol Lisong sebesar 3,5 Kg/ hari. Kedua nilai tersebut dapat menjadi referensi seberapa banyak ikan yang dapat dikonsumsi manusia dewasa perharinya.