Isolasi Khamir Toleran Terhadap Suhu Dan Etanol Dari Produk Pangan Fermentasi Lokal Serta Potensinya Sebagai Penghasil Bioetanol

Main Author: Setiawan, Adi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164809/
Daftar Isi:
  • Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati) menggunakan bantuan mikroorganisme yang memiliki manfaat sebagai bahan baku farmasi, kosmetika dan energi alternatif. Salah satu jenis mikroorganisme yang dapat menghasilkan bioetanol adalah khamir. Khamir yang berperan sebagai penghasil bioetanol memiliki toleransi yang terbatas terhadap etanol dan juga tidak tahan terhadap suhu diatas 40oC. Maka dari itu diperlukan khamir yang memiliki sifat tahan terhadap etanol dan suhu yang tinggi dalam fermentasi bioetanol. Keuntungan dari fermentasi pada suhu tinggi tidak hanya menurunkan resiko kontaminasi tetapi juga untuk menurunkan biaya proses pendinginan. Penelitian ini bertujuan memperoleh isolat khamir penghasil etanol yang memiliki toleransi terhadap etanol dan suhu yang tinggi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu mengisolasi dan menyeleksi khamir dari 18 produk pangan fermentasi lokal (Peuyeum, Brem Bali, Brem Padat, Tape Singkong, Tauco, Kecap, Arak Bali, Mandai, Gaplek, Bekasam Udang, Tempoyak, Growol, Bekasam Ikan, Rusip, Tempe Gembus, Tempe Kacang, Tuak, Air Ketan) untuk mendapatkan khamir yang bersifat toleran terhadap suhu yang tinggi. Dari tahap pertama didapatkan 7 isolat khamir (F01, F02, F08a, F08b, F08c, F10, F13) yang mampu bertahan hingga suhu 450C dari 5 produk pangan fermentasi lokal (Peuyeum, Brem Bali, Mandai, Gaplek, Bekasam Ikan). Tahap kedua adalah melakukan uji toleransi ketujuh isolat khamir tersebut terhadap suhu dan etanol dengan menggunakan metode Spot Test. Tahap ketiga yaitu melakukan uji produktivitas etanol untuk dapat mengetahui seberapa besar ketujuh isolat khamir tersebut dapat menghasilkan etanol. Hasil penelitian menunjukkan pada uji toleransi terhadap suhu ketujuh isolat khamir yang didapatkan mampu tumbuh baik hingga suhu 480C dan isolat F08a dan F08b masih dapat tumbuh pada suhu 500C. Sedangkan pada uji etanol semua isolat dapat tumbuh baik pada media YPGA yang mengandung etanol 16%, dan isolat F08b masih tumbuh baik pada media YPGA yang mengandung etanol 17%. Untuk kemampuan dalam produksi etanol isolat F10 memiliki hasil kadar etanol tertinggi yaitu pada fermentasi jam ke-12 menghasilkan etanol sebesar 1.25%, pada fermentasi jam ke-24 menghasilkan etanol sebesar 2.63% serta pada fermentasi jam ke-48 menghasilkan etanol sebesar 3.37%.