Analisis Preferensi Tingkat Konsumsi Ikan Di Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi

Main Author: Sekti, Adam Raka
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164791/
Daftar Isi:
  • Dengan luasnya wilayah dimiliki, Indonesia memiliki keuntungan berupa kandungan sumber daya alam yang sangat berlimpah, salah satunya adalah sumber daya perikanan. Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat, selain harga yang umumnya lebih murah, absorpsi protein ikan lebih tinggi dibandingkan dengan produk hewani lain seperti daging sapi dan ayam, karena daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek dari pada serat-serat protein daging sapi atau ayam. Jenisnya pun sangat beragam dan mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah mengandung omega 3 dan omega 6, dan kelengkapan komposisi asam amino. Meski Indonesia adalah negara maritim dengan produksi ikan yang cukup tinggi, namun tidak dengan kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan itu sendiri. Dibandingkan daging Ayam dan Sapi, ikan masih mejadi pilihan alternatif di daftar menu makanan mayoritas masyarakat Indonesia. Jumlah konsumsi ikan di Indonesia masih dibawah dua negara yaitu Singapura dan Malaysia. Jumlah konsumsi ikan di Indonesia pada tahun 2011 sebesar 31,5 kg / kapita, sedangkan Malaysia sebesar 55,4 kg / kapita dan Singapura sebesar 37,5 kg / kapita pada tahun yang sama. Tahun 2015 tingkat konsumsi ikan di Indonesia telah mencapai angka 41,11 Kg / Kapita. Namun peningkatan tingkat konsumsi ikan pada tahun 2015 tersebut masih dapat dikatakan dibawah Malaysia. Penelitian ini menggunakan rumah tangga yang terdiri dari kepala keluarga dan ibu rumah tangga di Kelurahan Penataban sebagai objek peneltian. Langkah ini dilakukan karena kepala keluarga dan ibu rumah tangga adalah pengambil keputusan tertinggi terhadap makanan yang akan dikonsumsi di dalam suatu keluarga. Kepala keluarga dipilih sebagai objek penelitian karena mempunyai kaitan dengan ketiga faktor yang mempengaruhi konsumsi yaitu faktor ekonomi, faktor demografi dan faktor non ekonomi. Untuk mengetahui penyebab kurangnya tingkat konsumsi ikan di Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, maka penulis melakukan penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data seperti wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi. Kemudian penulis juga menggunakan model analisis faktor sehingga penulis dapat mengetahui faktor – faktor penyebab kurangnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan. Di dalam model analisis faktor, penulis akan meneliti variabel – variabel yang didapatkan berdasarkan teori yang ada. Kemudian variabel – variabel tersebut diteliti dengan menggunakan aplikasi SPSS yang dapat membantu dalam mereduksi variabel – variabel yang tidak layak dan tidak cocok untuk dimasukkan ke dalam faktor yang akan terbentuk nantinya. Sehingga faktor – faktor utama yang akan terbentuk memiliki variabel - variabel yang berkaitan satu sama lain di dalam satu faktor. Analisis faktor dilakukan dengan cara merumuskan masalah, membuat matriks korelasi, estimasi communality, ekstraksi penentuan faktor, rotasi faktor, interpretasi faktor dan pembuatan factor scores. Setelah dilakukan analisis faktor, adapun faktor – faktor baru yang terbentuk adalah faktor harga dan faktor umur yang didalamnya memiliki masing – masing variabel yang saling berkorelasi . Sehingga terbentuk implikasi faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi ikan di Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi. Kesimpulan yang didapat setelah peneliti melakukan penelitian adalah hasil yang didapat setelah dilakukannya analisis faktor terhadap 11 variabel yaitu dikeluarkannya 5 variabel yang tidak masuk kriteria untuk dianalisis lebih lanjut sehingga hanya terdapat 6 variabel yang dapat dianalisis faktor. Kemudian terbentuk dua faktor utama preferensi tingkat konsumsi ikan masyarakat Kelurahan Penataban. Faktor – faktor tersebut adalah faktor harga dan faktor umur. Saran dari peneliti setelah melakukan penelitian ini adalah menyeimbangkan harga ikan yang terdapat di pasaran sehingga harga ikan tidak melonjak naik yang dapat mengurangi tingkat konsumsi terhadap ikan. Kemudian pemerintah harus tetap menstabilkan harga ikan dan tidak mudah terpengaruh oleh musim ikan. Masyarakat Kelurahan Penataban sebaiknya meningkatkan tingkat konsumsinya terhadap produk perikanan, karena produk perikanan memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh manumur dan mengajarkan anak – anak untuk mengkonsumsi ikan sejak dini Diharapkan faktor – faktor utama yang telah terbentuk dapat dijadikan sebagai acuan untuk solusi mengatasi kurangnya tingkat konsumsi ikan di Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi sehingga tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Banyuwangi bisa meningkat. Jika tingkat konsumsi di setiap daerah meningkat, maka hal tersebut dapat meningkatkan tingkat konsumsi ikan nasional agar memenuhi target yang diharapkan.