Manajemen Risiko Produksi Minuman Sari Apel Brosem Menggunakan Metode Fuzzy Fmea Dan Fuzzy Ahp
Main Author: | Tuffahati, Vanny Amalia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164737/ |
Daftar Isi:
- KSU Brosem merupakan koperasi serba usaha yang memproduksi salah satu produk oleh-oleh khas Batu, yaitu minuman sari apel. KSU Brosem berdiri pada tahun 2004 dan bertempat di jalan Bromo Kota Batu. Bahan baku utama pembuatan minuman sari apel Brosem yaitu apel. Menurut Dinas Pertanian Kota Batu (2016), hasil produksi apel di Kota Batu dari tahun 2013 sampai 2015 secara berturut-turut, yaitu 20.968 ton, 17.710 ton, dan 16.781 ton. Penurunan produksi apel di Kota Batu menunjukkan adanya risiko pada KSU Brosem karena memproduksi buah apel. Selain itu KSU Brosem memiliki tujuan untuk mencapai keuntungan yang optimal, oleh sebab itu kegiatan produksi sari apel menjadi penting dilakukan analisis risiko untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menyusun strategi untuk membangun sistem manajemen risiko. Metode yang digunakan untuk mengelola risiko yaitu metode Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (FFMEA) dan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). Fuzzy FMEA digunakan untuk mengukur risiko dan penerapan logika fuzzy dalam FMEA digunakan untuk mendapatkan hasil Risk Priority Number (RPN) menjadi lebih realistis. Fuzzy AHP merupakan metode pengambilan keputusan dengan banyak kriteria yang bersifat subjektif. Responden yang digunakan adalah responden ahli yang memiliki pengetahuan dan memahami dengan baik produksi yang ada di KSU Brosem. Responden berperan sebagai sumber informasi data primer dan penentu tingkat kepentingan risiko. Responden ahli pakar dalam penelitian ini terdiri dari kepala ix bagian produksi, kepala bagian pengadaan bahan baku dan karyawan bagian produksi. Risiko dengan nilai FRPN tertinggi selanjutnya akan ditentukan strategi mitigasi dengan menggunakan fuzzy AHP. Hasil perhitungan menggunakan metode fuzzy FMEA menunjukkan bahwa pada produksi sari apel Brosem didapatkan risiko tertinggi, yaitu risiko tumpahan produk sari apel dengan Fuzzy Risk Priority Number (FRPN) sebesar 6.569. Risiko terendah adalah risiko komposisi bahan kurang konsisten dengan FRPN sebesar 3.521. Strategi mitigasi dilakukan pada risiko prioritas dari tiap variabel bahan baku, proses produksi dan produk jadi adalah harga bahan baku fluktuatif, risiko tumpahan produk sari apel dan kualitas produk tidak sesuai standar. Rata-rata geometrik adalah teknik yang digunakan dalam perhitungan rata-rata FRPN. Terdapat 5 risiko yang memiliki nilai FRPN diatas rata-rata, tetapi strategi mitigasi disusun berfokus pada tiga risiko dengan nilai FRPN tertinggi tiap variabel. Alternatif strategi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan responden ahli agar didapatkan strategi yang sesuai. Alternatif strategi harga bahan baku fluktuatif yang memiliki bobot tertinggi adalah merencanakan kebutuhan bahan baku. Alternatif strategi tumpahan produk sari apel yang memiliki bobot tertinggi adalah penerapan SOP proses produksi. Alternatif strategi kualitas produk tidak standar yang memiliki bobot tertinggi adalah menggunakan alat pelindung diri.