Analisis Spasial Untuk Efektivitas Ruang Terbuka Hijau Publik Berdasarkan Emisi Karbon Dioksida (CO2) Di Kota Malang

Main Author: Giyai, Yohanes
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164735/
Daftar Isi:
  • Perkembangan kota dan pemusatan aktivitas ekonomi perkotaan memacu arus urbanisasi yang tinggi, sehingga pertumbuhan penduduk diperkotaan pun meningkat tajam. Hal tersebut mengakibatkan alih fungsi lahan bervegetasi menjadi area terbangun sehingga mengurangi luas Ruang Terbuka Hijau. Ruang terbuka hijau pada perkotaan merupakan aspek penting yang berpengaruh terhadap daya serap CO2 yang dihasilkan dari beberapa aktivitas kota seperti konsumsi bahan bakar LPG, transportasi kendaraan bermotor dan respirasi manusia. Pada tahun 2015 luas Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang sebesar 10,93% sedang luas lahan untuk pemukiman mencapai 36,5%. Luas Wilayah Kota Malang 11.006 Ha, dengan kepadatan penduduk sebanyak 7,735 jiwa/km2 maka berpotensi meningkatkan emisi CO2. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis Kemampuan daya serap, sebaran ruang terbuka hijau publik dengan tingkat sebaran emisi CO2 di Wilayah Kota Malang. Penelitian ini menggunakan Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penentuan besarnya beban emisi CO2 serta daya serap Ruang Terbuka Hijau Publik dan Metode Model Spasial menggunakan aplikasi Software ArcView 10.1 untuk mengambarkan dan membandingkan kecukupan sebaran CO2 dan Ruang Terbuka Hijau berdasarkan daya serap Emisi CO2 di Kota Malang. Total emisi CO2 yang dihasilkan dari penggunaan LPG, Kendaraan Bermotor dan Respirasi adalah sebesar viii 486.931.879,943 kg/th. Total daya serap Emisi CO2 oleh Ruang Terbuka Hijau Publik adalah sebesar 64.514.004,429 kg/th. Total Emisi yang tidak terserap sebesar 422.417.875,514 kg/th. Peningkatan daya serap CO2 dapat dilakukan dengan Skenario penambahan jumlah Pohon dengan mempertimbangan jenis pohon yang mempunyai kemampuan menyerap CO2 tinggi di kecamatan yang memiliki jumlah emisi tidak terserap tertinggi di Kota Malang, seperti di Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Sukun dan Kecamatan Blimbing.