Ketidakpatuhan Amerika Serikat terhadap Peraturan Subsidies and Countervailing Measures Agreement World Trade Organization terkait Kasus Sengketa Pemberian Subsidi Prohibited dan Actionables untuk Boeing Large Civil Aircraft dengan Uni Eropa Tahun 2004-2012
Main Author: | Rahmadaningsih, Fina Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164718/1/FINA%20DWI%20RAHMADANINGSIH_135120407111002_SKRIPSI.3.pdf http://repository.ub.ac.id/164718/2/FINA%20DWI%20RAHMADANINGSIH_135120407111002_SKRIPSI.2.pdf http://repository.ub.ac.id/164718/2/Fina%20Dwi%20Rahmadaningsih.pdf http://repository.ub.ac.id/164718/ |
Daftar Isi:
- Perdagangan internasional yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan, di sisi lain juga dapat menjadi pisau bermata dua karena berpotensi membuka peluang konflik antar negara dengan berbagai persoalan seperti tindakan pemberian subsidi yang berpotensi untuk menciptakan distorsi perdagangan internasional. Peraturan internasional terkait dengan subsidi diatur dalam SCM Agreement. Terdapat tiga kategori subsidi dalam SCM Agreement WTO, di antaranya subsidi yang dilarang (prohibited), subsidi yang dapat ditindak (actionables), dan subsidi yang diperbolehkan (non-actionables). Tindakan subsidi dapat dilaporkan melalui mekanisme penyelesaian sengketa dagang WTO apabila subsidi diduga sebagai prohibited atau actionable. Amerika Serikat merupakan salah satu anggota WTO yang memberikan subsidi prohibited dan actioanables dalam bentuk insentif pajak dan juga pengembangan teknologi canggih untuk khususnya untuk jenis produk terbaru yaitu Boeing 787 yang mulai masif terlebih di tahun 2004. Menurut WTO, subsidi Amerika Serikat untuk Boeing LCA tersebut tidak mematuhi SCM Agreement WTO karena termasuk dalam kategori prohibited yang dapat mempengaruhi ekspor serta merupakan actionables sebab menyebabkan dampak buruk yaitu dalam bentuk prasangka serius berupa kehilangan penjualan untuk produk Airbus LCA di pasar global dan di beberapa pasar signifikan lainnya khususnya yang sejenis dengan Boeing 787. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan ketidakpatuhan Amerika Serikat terhadap Peraturan SCM Agreement terkait Kasus Sengketa Pemberian Subsidi Prohibited dan Actionables untuk Boeingg LCA dengan Uni Eropa tahun 2004-2012. Hasil dari Skripsi ini menjelaskan bahwa Amerika Serikat tidak mematuhi Peraturan SCM Agreement terkait subsidi Boeing LCA sebab tekanan kepatuhan yang diberikan Uni Eropa tidak terlalu merugikan Amerika Serikat, kemudian tidak mendapatkan tekanan kepatuhan dari pelaku pasar, yang mana pelaku pasar di sini adalah maskapai-maskapai pembeli Boeing LCA, sehingga keuntungan yang diperoleh Amerika Serikat atas ketidakpatuhannya lebih besar daripada kerugian akibat ketidakpatuhannya. Serta, ketidakpatuhan Amerika Serikat paling dipengaruhi oleh tekanan domestik yaitu dari kelompok-kelompok yang berkepentingan agar pemerintah AS memberikan subsidi Boeing LCA.