Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Daun Brotowali (Tinospora cordifolia) Terhadap Daya Hambat Bakteri Pseudomonas fluorescens Secara In Vitro

Main Author: Fatmala, Fitri Dian
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164667/
Daftar Isi:
  • Dampak dari penggunaan antibakteri sintetis banyak menimbulkan masalah baru pada budidaya seperti resistensi bakteri, retensi bahan toksik dan bersifat residu bagi tubuh konsumen. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya antibakteri alternatif yang dapat digunakan untuk menghambat atau membunuh bakteri, salah satunya adalah dengan penggunaan tanaman brotowali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar daun brotowali (T. cordifolia) terhadap bakteri P. fluorescens secara In Vitro. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 2 kontrol. Perlakuan A (15%), perlakuan B (30%), perlakuan C (45%), perlakuan D (60%), perlakuan E (75%), kontrol positif (ekstrak 100%) dan kontrol negatif (pelarut DMSO 10%). Hasil penelitian menunjukkan rata–rata diameter zona bening tertinggi terdapat pada perlakuan E dengan nilai zona bening rata-rata 10.54 mm dan hasil zona bening terendah yaitu perlakuan A didapatkan rata-rata 7.15 mm. Penambahan dosis perlakuan ekstrak kasar brotowali (T. cordifolia) terhadap zona bening menunjukkan pola linier dengan persamaan y= 0,079 + 6,961x dan koefisien R2 = 0.8586. Hubungan antara pemberian ekstrak kasar brotowali (T. cordifolia) dalam menghambat pertumbuhan bakteri P. fluorescens dengan rata-rata zona bening yang dihasilkan menunjukkan respon yang meningkat seiring dengan bertambahnya dosis. Ekstrak kasar brotowali (T. cordifolia) terbukti mampu menghambat bakteri P. fluorescens Ekstrak kasar brotowali (T. cordifolia) dapat menghambat aktivitas bakteri P. fluorescens dengan konsentrasi terbaik 75%, namun harus dilakukan uji in vivo terlebih dahulu untuk membuktikan keefektifan bahan tersebut pada organisme budidaya.