Analisis Risiko Kelembagaan Rantai Pasok Stik Tahu Menggunakan Metode Fuzzy FMEA dan Fuzzy AHP (Studi Kasus di UKM Wijaya Kembar Kota Kediri)

Main Author: Sidiq, Bashori Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164627/
Daftar Isi:
  • Kediri merupakan salah satu kota di provinsi Jawa Timur yang memiliki produk unggulan yaitu tahu. Tahu sebagai salah satu olahan kedelai yang merupakan makanan andalan untuk perbaikan gizi, mengandung protein nabati terbaik karena mempunyai asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna cukup tinggi sebesar (85%-98%) (Purwaningsih, 2006). Banyaknya konsumsi tahu menyebabkan munculnya olahan tahu yaitu stik tahu. UKM Wijaya Kembar merupakan salah satu UKM di Kota Kediri yang bergerak di bidang industri stik tahu. Permasalahan yang dialami UKM Wijaya Kembar di Koda kediri adalah permasalahan kualitas bahan baku yang tidak sesuai permintaan, keterbatasan pendanaan dari lembaga lain, serta minimnya kerjasama antar lembaga terkait. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi risiko-risiko pada kelembagaan rantai pasok, merumuskan risiko utama, memprioritaskan strategi mitigasi risiko yang tepat diterapkan pada UKM. Metode Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (FFMEA) digunakan untuk mengidentifikasi risiko-risiko pada kelembagaan rantai pasok. Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) digunakan untuk memprioritaskan beberapa strategi sehingga didapat prioritas strategi mitigasi risiko UKM Wijaya Kembar. Penelitian ini menggunakan 4 responden yaitu pemilik UKM Wijaya Kembar, sekertaris UKM Wijaya Kembar, seorang supplier (tengkulak), dan seorang retailer. Responden yang terdapat dalam penelitian ini adalah pihak berkompeten serta mengetahui kondisi kelembagaan rantai pasok UKM Wijaya Kembar di Kota Kediri. Hasil analisis risiko dengan metode FFMEA terhadap variabel aktor, variabel relasi, dan variabel kelembagaan yang terkait didapatkan 16 risiko potensial. Risiko tertinggi untuk variabel aktor yaitu rendahnya komitmen, variabel relasi yaitu minimnya semangat maju bersama, variabel kelembagaan rantai pasok yaitu belum berkembangnya jaringan bisnis. Pengambilan keputusan dengan menggunakan metode FAHP didapatkan strategi untuk variabel aktor, relasi, dan kelembagaan yang terkait masing-masing adalah kompensasi yang adil, menjalin kemitraan, dan memperluas jaringan bisnis.