Inovasi Pemerintah Dalam Pengelolaan Dan Pemanfaatan Sampah Di Kota Malang” (Studi Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang)
Main Author: | Bahtiar, Muhammad Hafid |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164548/1/Muhammad%20Hafid%20Bahtiar.pdf http://repository.ub.ac.id/164548/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan sampah memang sudah menjadi momok bagi kabupaten/kota besar di Indonesia, khususnya di Kota Malang permasalahan sampah disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, banyaknya penduduk yang migrasi ke Kota Malang baik untuk mencari pekerjaan maupun mengenyam pendidikan dan kurang sadarnya masyarakat terhadap lingkungan sehingga masyarakat sering membuang sampah sembarangan. Hal ini membuat jumlah sampah di Kota Malang semakin meningkat, dimana jumlah sampah setiap harinya sekitar 600 ton yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Supit Urang. Untuk mengatasi hal tersebut Pihak UPT TPA Supit Urang yang berada di naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang menemukan sebuah solusi bagaimana agar sampah dapat bermanfaat bagi masyarakat dan alhasil dengan inovasinya UPT TPA Supit Urang dapat menyulap sampah yang tidak berguna menjadi produk yang berguna yaitu mengelola sampah menjadi gas metana yang sampai sekarang masih dirasakan manfaatnya oleh warga RW 05 Kelurahan Mulyorejo. Dengan adanya inovasi pengelolaan dan pemanfaatan sampah menjadi gas metana di TPA Supit Urang, penulis ingin mengetahui hasilnya dengan menggunakan indikator inovasi publik yaitu produk, proses, organisasi dan komunikasi dari Markus M. Bugge, Peter S. Mortensen dan Carter Bloch. Penelitian Ini menggunakan penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil analisis indikator tersebut terjawab dari segi produk yaitu pengelolaan sampah menjadi gas metana yang didistribusikan ke warga sekitar area TPA Supit Urang yaitu RW 05 Kelurahan Mulyorejo. Selanjutnya dari segi proses pendistribusian gas metana yang dilakukan oleh TPA Supit Urang kurang optimal karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu kinerja dari organisasi, Anggaran APBD yang minim dan faktor iklim dan cuaca. Sedangkan dari segi organisasi pengelolaan dan pendistribusian gas metana dikelola oleh UPT TPA Supit Urang dan KSM “Bina Mandiri”. Dan yang terakhir dari segi Komunikasi dalam pengelolaan gas metana yang dilakukan oleh TPA Supit Urang melalui sosialisasi ke masyarakat dan dalam selama pengelolaan dan pemanfaatan gas metana tidak terjadi konflik antara masyarakat dan pemerintah yaitu UPT TPA Supit Urang.