Elektrokoagulasi untuk Penurunan Kadar Kromium (Cr), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Total Suspended Solid (TSS) pada Limbah Industri Penyamakan Kulit di Singosari Kabupaten Malang
Main Author: | Shofiyunniswah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164534/ |
Daftar Isi:
- Industri penyamakan kulit merupakan salah satu industri yang sangat besar potensinya dalam pencemaran lingkungan. Air buangan limbah industri penyamakan kulit umumnya mengandung kromium. Senyawa kromium dalam limbah cair penyamakan kulit berasal dari proses penyamakan kulit, dimana dalam proses penyamakan kulit menggunakan senyawa kromium sulfat antara 60-70 %. Pada proses penyamakan kulit, larutan kromium sulfat tidak dapat terserap seluruhnya sehingga menjadi limbah cair. Elektrokoagulasi merupakan metode elektrokimia untuk pengolahan air dimana pada anoda terjadi pelepasan koagulan aktif berupa ion logam (aluminium atau besi) ke dalam larutan, sedangkan pada katoda terjadi reaksi elektrolisis berupa pelepasan gas hidrogen. Proses elektrokoagulasi umumnya menggunakan elektroda aluminium ataupun besi yang dapat berperan sebagai sacrificial electrode (elektroda yang berperan sebagai anoda dan katoda). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui model matematik dari logam Kromium (Cr total), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS) pada limbah cair penyamakan kulit dengan menggunakan metode elektrokoagulasi, mengetahui tegangan dan waktu kontak yang optimum dalam menurunkan kadar Cr total, COD dan TSS pada limbah cair penyamakan kulit, mengetahui efisiensi removal dari penurunan kadar Cr total, COD dan TSS pada limbah cair penyamakan kulit dengan menggunakan metode elektrokoagulasi, serta mengetahui kevalidan dari Cr total, COD dan TSS pada limbah cair penyamakan kulit dengan menggunakan metode elektrokoagulasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorik dengan menggunakan analisis data grafik nomograf. Metode elektrokoagulasi menggunakan aluminium sebagai plat elektroda dengan variasi tegangan 6 Volt, 12 Volt, dan 24 Volt, serta variasi waktu kontak 20 menit, 40 menit, dan 60 menit. Parameter yang diamati, yaitu Cr total, COD, dan TSS dengan 3 kali pengulangan. Hasil menunjukkan bahwa memenuhi baku mutu terjadi pada waktu kontak 70 menit secara ekstrapolasi. Proses elektrokoagulasi limbah cair penyamakan kulit paling optimal dalam menurunkan konsentrasi Cr total, COD, dan TSS terjadi pada tegangan 24 Volt dengan waktu kontak 70 menit. Persentase efisiensi removal pada Cr total, COD, dan TSS yaitu 99,99%; 97,33%; dan 84,89%. Kebutuhan energi yang dibutuhkan pada saat tegangan 24 Volt dan 70 menit, yaitu 0,056 KWH. Nilai uji determinasi (R2) untuk masing-masing parameter yang di uji memiliki nilai range 0.961314 hingga 1.