Penilaian Kinerja Supllier Tebu dengan Integrasi Metode Decision Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) dan Analytic Network Process (ANP) (Studi Kasus PG Kebon Agung Malang, Jawa Timur)
Main Author: | Triana, Erita Ajeng |
---|---|
Format: | Proceeding NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164523/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan gula nasional terus mengalami peningkatan, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, perkembangan industri makanan dan minuman, serta perkembangan hotel dan restoran. Kebutuhan bahan baku tebu di PG Kebon Agung bergantung pada kesediaan petani menanam tebu, sehingga muncullah program kemitraan. Pola kemitraan ini tidak menjamin petani loyal pada perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria, subkriteria pemilihan supplier, dan urutan kinerja supplier berdasarkan subkriteria terpilih. Penelitian ini menggunakan integrasi metode Decision Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) dan Analytic Network Process (ANP). Responden yang digunakan berjumlah 6 orang yakni 1 bagian produksi, 1 bagian quality control dan 4 bagian tanaman kasi tebu rakyat. Penelitian ini menggunakan 5 kriteria dan 14 subkriteria, yang terpilih berdasarkan kondisi perusahaan. Kriteria terpilih tersebut terdiri dari kualitas, pengiriman, kemampuan teknis, jiwa bisnis, dan perilaku. Hasil kuesioner diolah dengan metode DEMATEL dan ANP. Metode DEMATEL digunakan untuk mengetahui hubungan kriteria dan subkriteria. ANP digunakan urutan kinerja supplier berdasarkan bobot subkriteria terpilih. Hasil Pengolahan DEMATEL menunjukkan prioritas utama dalam penilaian kinerja supplier pada kriteria kualitas dengan nilai 2.207, dan subkriteria teknik penanaman tebu dengan nilai 6.789. Kriteria dan subkriteria yang paling ix mempengaruhi adalah kriteria kualitas dengan nilai 0.270 dan subkriteria adalah jumlah ruas dalam satu tebu dengan nilai 1.021. Hubungan tertinggi terdapat pada kriteria kualitas dengan kemampuan teknis dengan nilai 0.278 dan subkriteria jumlah ruas dalam satu tebu dengan panjang tanaman tebu dengan nilai 0.326. Hasil Pengolahan ANP bobot tertinggi pada kriteria kemampuan teknis dengan nilai 0.219 dan subkriteria ketepatan waktu pengiriman dengan nilai 0.117.