Pengaruh Konsentrasi MnSO4 dan Unrefined Sea Salt terhadap Kadar Bioetanol Hasil Degradasi Lignoselulosa Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit menggunakan Jamur Phlebia sp. MG-60

Main Author: Nugroho, Shani Agung
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164504/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dengan rata-rata produksi 20.349.018 ton setiap tahun. Sebanyak 22–23% (220–230 kg) tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dihasilkan setiap pengolahan 1 ton Tandan Buah Segar (TBS). TKKS adalah biomassa lignoselulosa, kaya bahan organik termasuk selulosa (38,76%), hemiselulosa (26,69%), dan lignin (22,23%) (berdasarkan total padatan/TS). Meskipun memiliki potensi tinggi dalam volume dan kandungan organik, pemanfaatan TKKS di Indonesia baik untuk bioenergi maupun produk bernilai tinggi masih terbatas. Disamping itu, pretreatment biologis menggunakan jamur pelapuk putih tampaknya menjadi alternatif yang menjanjikan untuk pemanfaatan TKKS. Phlebia sp. MG-60, sebagai salah satu jamur pelapuk putih, memiliki kemampuan untuk menghasilkan etanol dengan rendemen tinggi dari berbagai jenis biomassa lignoselulosa (seperti pulp, limbah koran, kayu ek, dan ampas tebu). Phlebia sp. MG-60 menghasilkan Mangan Peroksidase (MnP), yang berperan sebagai salah satu enzim utama dalam degradasi lignin dan produksinya dipengaruhi oleh konsentrasi Mn2+. Phlebia sp. MG-60 dapat secara optimal menghasilkan MnP di bawah kondisi hipersalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan MnSO4 dan sea salt terhadap susut berat, degradasi selulosa, hemiselulosa, dan lignin serta kadar bioetanol hasil degradasi lignoselulosa TKKS oleh Phlebia sp. MG-60. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok faktorial dengan tiga faktor yaitu konsentrasi MnSO4 (0, 300, dan 600 mg/l) dan konsentrasi sea salt (0%, 3%, dan 5% (w/v)), dan lama inkubasi (0, 10, 20, dan viii 30 hari). Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan MnSO4, sea salt, dan interaksinya, serta lama inkubasi memberikan pengaruh secara nyata (ρ value<0,05) terhadap respon susut berat, TGR, TSP, pH, kadar lignin, dan kadar bioetanol. Perlakuan terbaik diperoleh pada M1S1 (MnSO4 300 mg/L dan sea salt 3%) dengan TGR tertinggi (22,471 mg/g), TSP (0,334 mg/g), persentase susut berat (16,23%), dan kadar bioetanol (0,71%), dengan persentase lignin terendah (19,17%), dan pH (6,1).