Pengaruh Konsentrasi Garam Terhadap Profil Asam amino Daging Ikan Lele (Clarias sp.) yang Terinfeksi Aeromonas hydrophila Secara Artifisial

Main Author: Rohma, Nisa Alfiatu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164503/
Daftar Isi:
  • Ikan lele memiliki kandungan protein yang cukup baik, terdeteksi memiliki 9 asam amino esensial dan 7 asam amino non esensial. Pembudidayaan dengan cara intensif menyebabkan mudah terserang bakteri Aeromonas hydrophila yang dapat menyebabkan kematian yang sangat besar. Usaha pengolahan diperlukan untuk menghambat kemunduran kualitas daging ikan lele. Penggunaan suhu, asam, dan konsentrasi garam yang tepat mampu menghambat proses penguraian asam amino oleh bakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan informasi konsentrasi terbaik dari penambahan konsentrasi garam, yang mampu untuk menghambat bakteri Aeromonas hydrophila dengan dilihat dari profil asam amino daging ikan lele. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Saraswati Indo Genetech (SIG) Bogor dan Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perikanan Divisi Keamanan Hasil Perikanan Gedung Pasca sarjana Lantai 1, Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Penyakit dan Kesehatan Ikan Gedung D Lantai 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada bulan Maret – Juni 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin, dengan variabel bebas adalah penambahan kosentrasi garam berbeda, pada kondisi perbedaan suhu (kolom) dan perbedaan jenis asam (baris), dengan pola 3x3 dan 3 kali ulangan. Parameter uji dalam penelitian yaitu profil asam amino, kadar protein, kandungan total N, dan kadar garam. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap respon parameter yang dilakukan dengan uji F pada taraf 5% dan jika didapatkan hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji Tukey pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar jenis asam amino esensialnya dapat dipertahankan dengan penambahan asam, garam, dan suhu, dibandingkan dengan daging ikan lele yang tidak berikan perlakuan apapun. Perlakuan dengan kandungan asam amino tertinggi adalah perlakuan konsentrasi garam 0,1%, pada suhu 15oC (kolom), dan jenis asam asetat (baris), sedangkan terendah yaitu perlakuan konsentrasi garam 10%, pada suhu 30oC (kolom), dengan jenis asam malat (baris). Saran dari penelitian selanjutnya sebaiknya menghomogenkan keseragaman setiap variabel yang ada dan menggunakan alat bantu percobaan yang lebih meminimalkan keragaman sampel.