Strategi Perbaikan Kualitas Proses Produksi Keripik Gadung Mentah (Dioscorea hispida) Dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) (Studi Kasus Pada Klaster UKM Keripik Gadung Mentah di Kabupaten Tulungagung)
Main Author: | Syahputri, Bella Eka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164485/ |
Daftar Isi:
- Umbi gadung merupakan salah satu umbi jalar yang dapat tumbuh di tanah kering atau tanah kapur dan digunakan sebagai bahan baku utama dari produk keripik gadung mentah. Sektor industri keripik gadung mentah di Kabupaten Tulungagung berjumlah 25 UKM yang kemudian dipersempit dengan klaster dan menghasilkan 10 UKM terletak di Kecamatan Kalidawir.UKM keripik gadung mentah yang termasuk pada klaster memiliki kendala dalam standarisasi produknyakarena proses produksi yang berbeda sehingga terjadi inkonsistensi mutu dari keripik gadung mentah yang dihasilkan dan diperlukan pengendalian mutu produk. Tujuan penelitian ini untuk menentukan formula terbaik sesuai dengan standar SNI dan menentukan strategi perbaikan kualitas produk keripik gadung mentah. Penelitian ini menggunakan uji laboratorium meliputi kadar air, kadar sianida, dan persen keutuhan. Hasil terbaik dari uji laboratorium kemudian dibandingkan dengan SNI keripik gadung No. 01-4302-1996 dan SNI bahan tambahan pangan No. 01-7152-2006. Untuk menentukan strategi perbaikan kualitas menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). Responden pakar yang digunakan pada penentuan strategi menggunakan FAHP ini yaitu 2 orang dari UKM, 1 orang dari Dinas UKM Kabupaten Tulungagung, dan 1 orang dari akademisi. Perbaikan dilakukan dengan dua perlakuan yaitu penggunaan abu 60% dan 70% serta penambahan waktu penjemuran dari 16 jam menjadi 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan setelah dilakukan perbaikan didapatkan perlakuan kedua yaitu penggunaan abu 70% serta penambahan waktu penjemuran dari 16 jam menjadi 24 jam merupakan formula terbaik dengan nilai kadar air 9,08%, kadar sianida 9,46 mg/kg, vii dan persen keutuhan 96,16%. Penentuan strategi perbaikan kualitas proses produksi setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode FAHP didapatkan nilai bobot tertinggi yaitu pada variabel bahan baku (0,750) dan didapatkan nilai bobot alternatif strategi terpilih adalah standarisasi kualitas (0,335).