Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Hortikultura Bawang Merah Di Kota Batu (Studi Kasus Gapoktan Torong Makmur Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu)

Main Author: Lulita, Laventine Devi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164481/1/Laventine%20Devi%20Lulita.pdf
http://repository.ub.ac.id/164481/
Daftar Isi:
  • Bawang merah adalah salah satu komoditas tanaman hortikultura yang mendapatkan perhatian dari pemerintah dan pelaku usaha. Salah satu desa di kecamatan Junrejo, Kota Batu yaitu Desa Torongrejo, menjadi tempat penelitian karena desa tersebut memiliki potensi yang tinggi dalam produksi bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, penggunaan pupuk, penggunaan pestisida, penggunaan bibit, keanggotaan kelompok tani, serta status kepemilikan lahan terhadap produksi bawang merah di Desa Torongrejo, (2) Menganalisis pendapatan usahatani bawang merah di Desa Torongrejo. Jenis penelitian ini menggunakan data primer melalui teknik kuesioner. Sedangkan metode yang digunakan adalah analisis fungsi produksi Cobb-Douglass menggunakan estimasi regresi linier berganda serta analisis pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan faktor produksi di Desa Torongrejo pada usahatani bawang merah sudah efisien. Tiga faktor produksi yaitu luas lahan, penggunaan bibit, serta status kepemilikan lahan berpengaruh terhadap produksi bawang merah, jadi penggunaannya harus ditingkatkan . sedangkan untuk faktor lain seperti tenaga kerja, penggunaan pupuk, pestisida serta keanggotaan kelompok tani harus diperhatikan dalam penggunaannya karena faktor tersebut juga membantu dalam mempercepat pertumbuhan serta perawatan tanaman bawang merah dan Usahatani bawang merah merupakan usahatani yang menguntungkan. Rata-rata pendapatan usahatani bawang merah di Desa Torongrejo adalah Rp 14.677.543,- per luas lahan 0,18 ha atau setara dengan Rp 83.393.530,- per luas lahan 1,00 ha. Hal tersebut kemudian yang menjadikan dasar informasi dan pertimbangan kebijakan pihak-pihak yang berkaitan untuk lebih mengatur harga pupuk untuk petani bawang merah juga harus di ikuti dengan penyuluhan mengenai penggunaan pupuk dan pestisida yang sesuai agar petani bisa berhasil dalam usahatani bawang merah tersebut. Oleh sebab itu, dari hasil penelitian ini selanjutnya diharapkan mampu memberi referensi perbaikan demi tercapainya efisiensi dalam produksi bawang merah dan pendapatan petani