Analisis Strategi Pengembangan Komoditas Pertanian Unggulan Desa Wolowea Timur, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Main Author: Dewi, Rif’ani Karima
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164477/
Daftar Isi:
  • Wolowea Timur adalah salah satu desa di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur yang memiliki potensi dibidang pertanian. Desa tersebut merupakan daerah yang subur dan sesuai untuk ditanami berbagai macam tanaman. Akan tetapi, potensi yang besar tersebut belum dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis komoditas pertanian yang menjadi unggulan di Desa Wolowea Timur serta merumuskan alternatif strategi untuk mengembangkan komoditas unggulan tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode Location Quotient dan Analisis SWOT. Metode Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan yang terdapat di Desa Wolowea Timur dengan pendekatan sektor basis dan non basis. Metode ini menggunakan data sekunder berupa luas lahan panen setiap komoditas pertanian subsektor bahan pangan di tingkat desa dan kecamatan sehingga diketahui comparative advantage dari masing-masing komoditas. Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan komoditas yang terpilih. Alternatif strategi didapatkan dari hasil identifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertanian di Desa Wolowea Timur. Data faktor internal-eksternal diketahui dengan metode wawancara dan penyebaran kuesioner kepada responden terpilih. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditetapkan komoditas padi sebagai komoditas pertanian unggulan subsektor bahan pangan Desa Wolowea Timur dengan nilai LQ sebesar 1,57. Hasil analisis SWOT terhadap komoditas terpilih didapatkan delapan alternatif strategi yang dapat dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai klasifikasi berdasarkan periode waktunya, viii antara lain: (1) pelatihan warga dibidang teknologi, pertanian organik, dan usaha tani, (2) pendampingan bagi kelompok tani dibidang penerapan pertanian organik berbasis teknologi dan manajerial kelembagaan, (3) program lahan percontohan yang dikelola oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan dibimbing langsung oleh petugas penyuluh lapang (PPL) berbasis teknologi dan pertanian organik, (4) pengembangan unit pengolahan pupuk dan pestisida organik, (5) pengembangan unit pengolahan pasca panen padi organik sehingga dapat meningkatkan nilai jual ke wilayah lain, (6) pengembangan koperasi unit desa (KUD), (7) kebijakan penerapan pertanian organik kepada masyarakat dan keikutsertaan menjadi anggota koperasi unit desa (KUD), dan (8) menjalin kemitraan dengan pihak swasta untuk meningkatkan kesempatan menembus pasar ke wilayah lain.