Optimasi Proses Ekstraksi Senyawa Polifenol pada Kopi Hijau Menggunakan Metode Maserasi (Kajian Konsentrasi dan Rasio Pelarut Etanol)
Main Author: | Muliawati, Delia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164461/ |
Daftar Isi:
- Globalisasi merupakan fenomena yang menyebabkan terjadinya perubahan pada segala aspek kehidupan manusia. Perubahan gaya hidup masyarakat saat ini berdampak pada maraknya obesitas. Menurut Nagao et al. (2009), kandungan polifenol dalam kopi hijau berpotensi menurunkan akumulasi lemak viseral sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol total secara signifikan. Polifenol merupakan salah satu senyawa dalam kopi yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Kopi hijau memiliki rasa kurang nikmat ketika di konsumsi secara langsung, sehingga perlu penelitian mengenai ekstraksi polifenol untuk diolah sebagai produk bernilai jual tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi konsentrasi pelarut dan rasio penambahan pelarut yang optimal dalam menghasilkan rendemen ekstrak dan kadar fenol tertinggi pada proses ekstraksi senyawa polifenol biji kopi hijau. Metode penelitian yang digunakan adalah Respons Surface Method (RSM) dengan Central Composite Design (CCD). Respons Surface Method (RSM) merupakan kumpulan teknik statistik dan matematik yang berfungsi untuk mengembangkan, meningkatkan, dan mengoptimalakan suatu proses. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 faktor yakni konsentrasi pelarut (60 – 90 %) dan rasio penambahan pelarut (20 – 40 ml/gram). Diperoleh 13 rancangan percobaan dengan pengulangan pada titik pusat sebanyak 5 kali. Respon yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Fenol dan Rendemen ekstraksi. Kondisi optimum yang diperoleh adalah pada perlakuan dengan konsentrasi pelarut 84,92% dan rasio pelarut 40 ml/gram dengan desirability sebesar 0,870 (87%). Hasil prediksi program menghasilkan total fenol sebesar 534,504 mg GAE/gram dan rendemen esktrak sebesar 17,1799%. Solusi optimal yang diperoleh kemudian di verifikasi, diperoleh hasil untuk total fenol sebesar 538,8261 mg GAE/gram dan rendemen sebesar 15,39%. Hasil verifikasi yang diperoleh masih berada pada Predicted Interval hasil prediksi program. Ekstrak yang diperoleh diuji kandungan kafein dan aktivitas antioksidan. Kandungan kafein pada ekstrak sebesar 25,567%, sedangkan aktivitas antioksidan pada ekstrak ditunjukan dengan nilai IC50 sebesar 67,6 ppm (pada konsentrasi 67,6 ppm mampu menangkal 50% radikal bebas). Jika dibandingkan dengan vitamin C yang dijual bebas di pasaran, nilai IC50 vitamin C lebih rendah yakni sebesar 47,68 ppm yang berarti aktivitas antioksidan pada ekstrak lebih rendah dibanding vitamin C.