Akumulasi Kromium pada Cyperus haspan L. dengan Media Tumbuh Limbah Industri Batik
Main Author: | Wahyudiarta |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164330/ |
Daftar Isi:
- Fitoremidiasi adalah salah satu teknik dalam meremediasi logam berat pada suatu limbah cair dengan menggunakan tanaman, pada penelitian ini menggunakan tanaman Cyperus haspan L. Pemilihan tanaman tersebut untuk dijadikan fitoremidiator adalah selain mudah didapatkan, batang tanaman Cyperus haspan L. juga kuat, sehingga tidak mudah mati jika ditanam pada media limbah cair batik. Range berat tanaman yang digunakan pada saat penelitian adalah antara 380 hingga 390 gram, dengan tinggi 49 hingga 50 cm. Hasil penelitian Akinbile et al. (2012) menunjukkan bahwa sistem lahan basah buatan dengan tanaman C. haspan yang mampu mereduksi 39,3-86,6% kekeruhan, 63,5-86,6% warna, 59,7-98,8% TSS, 39,2-91,8% COD, 60,8-78,7% BOD5, 29,8-53,8% NH3-N, 59,8- 99,7% P, 33,8-67,0% N, 34,9-59,0% Fe, 29,0-75,0% Mg, 51,2- 70,5% Mn , dan 75,9-89,4% Zn. Zat warna yang digunakan dalam proses pembatikan di Blimbing adalah jenis napthol, remazol, dan indigosol. Limbah cair batik Blimbing mengandung kadar awal Cr sebesar 11,79 mg/L, nilai tersebut melampaui baku mutu kromium (Cr) limbah tekstil yang telah ditetapkan oleh Peraturan Gubernur Jawa Timur No.72 tahun 2013 yaitu kadar kromium (Cr) maksimal yang diijinkan adalah 1 mg/L. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan Cr pada media tumbuh limbah industri Batik selama 12 hari dan mengetahui pada bagian tanaman Cyperus haspan L. yang manakah logam kromium banyak terakumulasi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan 3 kali pengulangan dan dalam waktu 12 hari pengamatan. Cr pada air ix limbah berkurang 5,22 mg/L dengan adanya evaporasi dan 9,11 mg/L tanpa adanya evaporasi, maka diperoleh %penyisihan Cr pada air limbah sebesar 44,27 % dengan adanya evaporasi dan 77,27% dengan tanpa evaporasi. Perhitungan BCF pada hari ke 12 pengamatan dengan nilai 0,107 (<1) menandakan bahwa Cyperus haspan L. bersifat excluder saat diterapkan untuk meremidiasi limbah cair batik dan dan nilai TF 0,929 (<1) menandakan bahwa akumulasi Cr paling banyak dijumpai pada bagian bawah tanaman. Semakin tinggi suhu media tanam, semakin tinggi pH dan semakin banyak akumlasi logam berat pada tanaman. Tanaman Cyperus haspan L. mengandung 84% kadar air. Berat basah tanaman mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah batang dan tinggi tanaman. Tinggi tanaman meningkat sebanyak 18,50% dan jumlah batang tanaman meningkat sebanyak 17,02%.