Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Di Tambakrejo Kabupaten Malang
Main Author: | Mauladani, Muhammad Aris |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164293/1/Muhammad%20Aris%20Mauladani.pdf http://repository.ub.ac.id/164293/7/Muhammad%20Aris%20Mauladani.pdf http://repository.ub.ac.id/164293/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengangkat tema partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata. Ada suatu desa di Kabupaten Malang yang merupakan daerah pesisir yang mampu menjadi pusat pariwisata. Pariwisata ini terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Desa Tambakrejo mempunyai luas desa 4873.276 Ha dengan garis pantai 24.129 Km dengan luasnya garis pantai membuat desa tambakrejo kaya dengan pariwisata. Setelah ditunjuk sebagai Desa Wisata. Muncul berbagai wisata baru yakni pantai tiga warna, pantai clungup, pantai gatra, pantai teluk asmara, dan pantai sendiki. Desa Tambakrejo mempunyai jumlah penduduk yakni 8.424 jiwa dengan sekitar 3.178 jiwa berpendidikan tamatan SD. Masyarakat Tambakrejo mempunyai masalah dengan pendidikan. Mayoritas masyarakat tambak rejo berpendidikan rendah. Sehingga dalam pengelolaan cenderung acuh. Dengan potensi yang dimiliki oleh desa, sangat disayangkan jika tidak terkelola secara optimal. Sejak dicanangkannya desa wisata oleh pemerintah Kabupaten Malang, masyarakat mulai ikut dalam membangun serta merawat pariwisata yang ada. Dengan rata-rata pendidikan yang rendah terdapat sebuah masalah, sehingga penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian di desa Tambakrejo. Penelitian penulis berangkat melalui pertanyaan bagaimana cara masyarakat Tambakrejo mengembangkan desa wisata? Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana paartisipasi masyarakat dalam pengelolaan Desa Wisata dalam perspektif CBT (Community Based Tourism). Untuk menganalis, peneliti menggunakan 5 dimensi pengembangan CBT (Community Based Tourism). menurut Suansri yaitu terdapat Dimensi Politik dalam pengelolaan Desa Wisata Tambakrejo terdapat adanya privatisasi wisata dalam pengembangan wisata yang ada di Tambakrejo; Dimensi Sosial dalam pengelolaan Desa Wisata masyarakat mampu menciptakan kehidupan sosial yang lebih baik dari sebelumnya. Dimensi Budaya masyarakat mampu memberikan yang terbaik dalam pariwisata seperti mengenalkan budaya lokal sebagai wisata baru serta sifat yang baik dalam menghadapi wisatawan yang berkunjung; Dimensi Lingkungan dalam pengembangan Desa Wisata Tambakrejo masyarakat mampu menjaga serta melestarikan lingkungan dengan baik dengan membuat konservasi hutan bakau serta menjaga kebersihan di lingkungan wisata; dan Dimensi Ekonomi dimana masyarakat Tambakrejo secara signifikan mampu memperbaiki perekonomian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan desa wisata Tambakrejo dalam perspektif CBT dapat dianalisis menggunakan kelima dimensi.