ZA (Amonium Sulfat)-Hidroksiapatit Enkapsulasi Sebagai Pupuk Pelepas Lambat (Slow Release Fertilizer) Nitrogen
Main Author: | Yuliani, Rut |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164268/ |
Daftar Isi:
- Pupuk ZA merupakan salah satu pupuk yang kaya nitrogen yang umumnya digunakan pada tanaman yang memiliki kelarutan tinggi dan penyerapan yang kurang efektif. Oleh karena perlu diatur kelarutannya dengan dibuat pupuk Slow release dengan teknik enkapsulasi dengan bahan hidroksiapatit yang mampu menyerap nitrogen dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil release nitrogen antara pupuk ZA murni dan pupuk ZA-hidroksipatit enkapsulasi, mendapatkan model terbaik dari kinetika release nitrogen dari kinetika orde 0, kinetika orde 1, Higuchi model dan Kormeyer- Peppas model serta menganalisis karakteristik permukaan dengan BET untuk mengetahui tingkat efektifitas dari penyerapan unsur Nitrogen dalam pupuk Enkapsulasi. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan dilakukan pengujian release nitrogen pada 120 detik, 240 detik, 360 detik, 480 detik, 600 detik, 720 detik, 840 detik, 960 detik, 1080 detik, 1200 detik serta 1200 dengan menggunakan metode perkolasi. Perkolat kemudian diuji menggunakan metode Kjeldhal dengan pengulangan sebanyak 2 kali. Data yang didapat kemudian di plot pada grafik kinetika. Selain itu dilakukan pengamatan morfologi dengan BET (Brunauer-Emmett-Teller). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan pupuk ZA-HA Enkapsulasi berbentuk kasar dengan kelarutan dalam air lebih rendah, pupuk ZA-HA mampu me release nitrogen secara perlahan dengan release nitrogen untuk pupuk ZA sebesar 85,6% dan pupuk ZA-HA sebesar 16,7% selama waktu 1 jam. Selain itu didapatkan kinetika release dimana pupuk ZA-HA mengikuti kinetika Orde Nol dengan R2 sebesar 0,99 dan pupuk ZA mengikuti model Higuchi dengan nilai R2 sebesar 0,95. Selain itu didapatkan karakteristik permukaan berupa luas permukaan. Luas permukaan untuk HA sebesar 25,2531 m2/g dan luas permukaan ZA-HA sebesar 9,834 m2/g. Dengan luas permukaan yang didapatkan, HA masih layak digunakan sebagai adsorben.