Ekstraksi Tanin Biji Pinang Kering (Areca catechu L.) dengan Perlakuan Pendahuluan Pulsed Electric Field (PEF)

Main Author: Wulandari, Hanun Ari
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164119/
Daftar Isi:
  • Pinang (Areca catechu L.) adalah salah satu spesies pohon palem yang hanya tumbuh di daerah tropis dan sub tropis yang hangat. Persebaran pinang di Indonesia cukup luas di berbagai daerah meliputi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Jumlah produksi tanaman pinang mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar 42 ribu ton hingga tahun 2015 sebesar 47,1 ribu ton buah. Biji pinang mampu mengobati berbagai jenis penyakit seperti diare, cacingan, dan penyakit kulit. Hal ini karena pada biji pinang memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, dan tanin. Pada penelitian terdahulu, ekstraksi biji pinang menghasilkan tanin sebesar 6,45%. Kandungan tanin pada biji pinang dapat diperoleh melalui proses ekstraksi maserasi. Ekstraksi maserasi membutuhkan banyak pelarut dan memerlukan waktu ekstraksi yang lama, sehingga diperlukan modifikasi dengan perlakuan pendahuluan. Salah satu metode perlakuan pendahuluan adalah Pulsed Electric Field (PEF). PEF merupakan suatu metode pengolahan non termal dengan menggunakan kejut listrik berintensitas tinggi yang dapat diaplikasikan pada bahan berbentuk padat maupun cair. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh frekuensi dan waktu paparan PEF terhadap kadar tanin pada ekstraksi biji pinang, mengetahui besar frekuensi dan waktu paparan PEF terbaik, dan mengetahui efisiensi ekstraksi biji pinang kering dengan perlakuan PEF. Rancangan penelitian ini menggunakan dua faktor, yaitu frekuensi sebesar 1,2; 1,4; 1,6 kHz dan waktu paparan PEF selama 30, 35, 40 detik. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga menghasilkan 27 satuan percobaan. Analisis fisik berupa rendemen, kadar air, kualitatif tanin, kadar tanin, dan viii aktivitas antioksidan. Hasil analisis fisik dilakukan pengolahan data dengan regresi linier berganda menggunakan software SPSS. Kesimpulan penelitian adalah perlakuan PEF variasi frekuensi dan waktu paparan tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap kadar tanin ekstrak biji pinang. Kadar tanin ekstrak biji pinang tanpa perlakuan PEF sebesar 451,75 mg GAE/g dan perlakuan PEF sebesar 507,42 mg GAE/g. Perlakuan PEF terbaik yaitu pada frekuensi 1,2 kHz dan waktu paparan 30 detik, menghasilkan kadar tanin sebesar 507,42 mg GAE/g. Ekstrak biji pinang dengan perlakuan PEF menghasilkan efisiensi proses ekstraksi sebesar 71,78%, meningkat sebanyak 29,76% dari perlakuan tanpa PEF (42,02%).