Pengaruh Frekuensi dan Amplitudo Getaran Terhadap Kerusakan Cabai Rawit Segar (Capsicum frutescens L.) Menggunakan Kemasan Karung

Main Author: Safitri, Dahlia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/164115/
Daftar Isi:
  • Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) termasuk salah satu komoditas buah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Cabai rawit memiliki kandungan kadar air cukup tinggi oleh karena itu tergolong komoditas yang mudah rusak. Kerusakan cabe rawit bagian luar yang disebabkan oleh pengaruh frekuensi getaran dan amplitudo selama transportasi akan mempercepat laju respirasi pada buah tersebut sehingga buah cepat mengalami pembusukan dan akan mengurangi umur simpan buah sebelum sampai ke tangan konsumen. Besar kecilnya frekuensi, amplitudo dan lama getaran selama transportasi, serta tinggi dan beban tumpukan buah juga sangat mempengaruhi kerusakan cabai rawit. Kerusakan cabai rawit yang disebabkan oleh pengaruh getaran selama transportasi terkadang tidak dapat dilihat secara langsung pada bagian luar buah, namun kerusakan tersebut akan mempercepat laju respirasi pada buah tersebut sehingga buah cepat mengalami pembusukan. Melihat hal tersebut maka diperlukan penanganan yang tepat untuk dapat mengurangi kerusakan cabai rawit. Salah satunya yaitu dengan mengetahui frekuensi dan amplitudo yang tepat saat transportasi dan penambahan pipa pvc yang berlubang sebagai alternatif untuk mengurangi penguapan akibat suhu yang meningkat pada saat transportasi. Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor, faktor I yaitu variasi getaran (frekuensi 2.5, 3.3, 4 Hz) dan faktor II banyaknya pipa (0; 2 dan 4 pipa ). Simulasi dilakukan selama 180 menit dengan masing-masing sampel diisi cabai rawit sebanyak 4kg. Dengan mengkombinasikan kedua perlakuan tersebut, vi diperoleh sembilan unit percobaan dengan tiga kali ulangan di setiap unit percobaannya, sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Untuk sekali running pada penelitian ini menggunakan 3 sampel. Hasil penelitian akan dianalisis dengan analisa ragam dengan beda nyata terkecil (BNT) 5%. Pada penelitian ini, suhu setelah simulasi transportasi selalu mengalami kenaikan. Susut bobot cabai rawit tertinggi dialami cabai pada perlakuan frekuensi 4 Hz yaitu sebesar 4,71%, terendah yaitu pada frekuensi 2,5 Hz yaitu 1,88%. Begitu pula kerusakan mekanis tertinggi juga pada frekuensi 4 Hz sebesar 4,55% dan terendah pada frekuensi 2,5 Hz yaitu 2,81%. Hal ini sesuai dengan kadar air yang semakin tinggi frekuensi, kadar air pun meningkat menyatakan penurunan mutu yang dialami cabe rawit. Pada pengujian tingkat kekerasan perlakuan terbaik yaitu pada frekuensi terendah 2,5 Hz. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kekerasan cabe rawit yang tinggi yaitu sebesar 1,4895 Kgf.