Analisis Political Psychology Barack Obama Terkait Keputusan Amerika Serikat Untuk Menormalisasi Hubungan Diplomatik Dengan Kuba Tahun 2009-2015
Main Author: | Jayanti, Kinanti Rizky |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/164003/1/Kinanti%20Rizky%20Jayanti.pdf http://repository.ub.ac.id/164003/ |
ctrlnum |
164003 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/164003/</relation><title>Analisis Political Psychology Barack Obama Terkait
Keputusan Amerika Serikat Untuk Menormalisasi
Hubungan Diplomatik Dengan Kuba Tahun 2009-2015</title><creator>Jayanti, Kinanti Rizky</creator><subject>327.2 Diplomacy</subject><description>Pemutusan hubungan diplomatik yang dilakukan AS terhadap Kuba di masa
kepemimpinan Presiden Dwight Eisenhower pada 3 Januari 1961, telah merubah
pandangan AS terhadap Kuba yang dahulunya merupakan negara yang sangat
bersahabat dengan AS. Ditambah lagi dengan adanya kebijakan embargo ekonomi
yang, semakin memperkeruh hubungan diplomatik kedua negara. Hubungan kedua
negara baru benar-benar mengalami perubahan paska terpilihnya Obama sebagai
Presiden AS yang baru pada tahun 2008. Puncaknya adalah ketika Obama berhasil
menormalisasi hubungan diplomatik AS dan Kuba pada tahun 2015. Fenomena ini
telah menarik perhatian dunia internasional karena keberhasilan Obama dalam
membawa perubahan bagi hubungan AS dan Kuba. Penelitian dengan judul “Analisis
Political Psychology Barack Obama Terkait Keputusan AS untuk Menormalisasi
Hubungan Diplomatik Dengan Kuba Pada Tahun 2009-2015”, memiliki rumusan
masalah bagaimana political psychology Barack Obama terkait keputusan AS untuk
menormalisasi hubungan diplomatik dengan Kuba pada tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan metode library research atau penelitian
kepustakaan. Adapun sumber data yang digunakan adalah data-data sekunder dari
beberapa statement Obama serta press release yang dikeluarkan. Data akan dianalisa
dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yang mana dengan menggunakan
landasan konsep political psychology dari Margaret G. Hermann. Yang kemudian,
berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa
keputusan Obama untuk menormalisasi hubungan diplomatic dengan Kuba tidak
terlepas dari adanya faktor psikologis dari Obama sendiri, yang diantaranya terdiri
dari Beliefs, Leadership Style, Motivations, Reaction to Stress dan yang terakhir
Background Factors.</description><date>2018-07-19</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/164003/1/Kinanti%20Rizky%20Jayanti.pdf</identifier><identifier> Jayanti, Kinanti Rizky (2018) Analisis Political Psychology Barack Obama Terkait Keputusan Amerika Serikat Untuk Menormalisasi Hubungan Diplomatik Dengan Kuba Tahun 2009-2015. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FIS/2018/628/051808038</relation><recordID>164003</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Jayanti, Kinanti Rizky |
title |
Analisis Political Psychology Barack Obama Terkait
Keputusan Amerika Serikat Untuk Menormalisasi
Hubungan Diplomatik Dengan Kuba Tahun 2009-2015 |
publishDate |
2018 |
topic |
327.2 Diplomacy |
url |
http://repository.ub.ac.id/164003/1/Kinanti%20Rizky%20Jayanti.pdf http://repository.ub.ac.id/164003/ |
contents |
Pemutusan hubungan diplomatik yang dilakukan AS terhadap Kuba di masa
kepemimpinan Presiden Dwight Eisenhower pada 3 Januari 1961, telah merubah
pandangan AS terhadap Kuba yang dahulunya merupakan negara yang sangat
bersahabat dengan AS. Ditambah lagi dengan adanya kebijakan embargo ekonomi
yang, semakin memperkeruh hubungan diplomatik kedua negara. Hubungan kedua
negara baru benar-benar mengalami perubahan paska terpilihnya Obama sebagai
Presiden AS yang baru pada tahun 2008. Puncaknya adalah ketika Obama berhasil
menormalisasi hubungan diplomatik AS dan Kuba pada tahun 2015. Fenomena ini
telah menarik perhatian dunia internasional karena keberhasilan Obama dalam
membawa perubahan bagi hubungan AS dan Kuba. Penelitian dengan judul “Analisis
Political Psychology Barack Obama Terkait Keputusan AS untuk Menormalisasi
Hubungan Diplomatik Dengan Kuba Pada Tahun 2009-2015”, memiliki rumusan
masalah bagaimana political psychology Barack Obama terkait keputusan AS untuk
menormalisasi hubungan diplomatik dengan Kuba pada tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan metode library research atau penelitian
kepustakaan. Adapun sumber data yang digunakan adalah data-data sekunder dari
beberapa statement Obama serta press release yang dikeluarkan. Data akan dianalisa
dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yang mana dengan menggunakan
landasan konsep political psychology dari Margaret G. Hermann. Yang kemudian,
berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa
keputusan Obama untuk menormalisasi hubungan diplomatic dengan Kuba tidak
terlepas dari adanya faktor psikologis dari Obama sendiri, yang diantaranya terdiri
dari Beliefs, Leadership Style, Motivations, Reaction to Stress dan yang terakhir
Background Factors. |
id |
IOS4666.164003 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-28T06:49:05Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:48:46Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751454327768088576 |
score |
17.538404 |