Rekayasa Budaya Tradisi Bersih Desa Masyarakat Kemiren (Studi Pada Ritual Tumpeng Sewu Masyarakat Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi)
Main Author: | Mayyana, Chelvi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163987/ |
Daftar Isi:
- Tumpeng Sewu merupakan salah satu Ritual bersih desa yang ada di Desa Kemiren yang sudah ada sejak dahulu dan masih dijalankan hingga saat ini. Dimasukkannya Ritual Tumpeng Sewu kedalam runtutan acara Banyuwangi Festival membuat Ritual Tumpeng Sewu menjadi salah satu atraksi wisata. Banyaknya wisatawan yang datang membuat masyarakat Desa Kemiren mulai mengembangkan Ritual Tumpeng Sewu agar lebih sesuai dengan keinginan wisatawan dan dapat menarik minat wisatawan. Masuknya pariwisata kedalam budaya masyarakat Kemiren khususnya Ritual Tumpeng Sewu, menempatkan masyarakat pada dua hal, yaitu masyarakat dituntut untuk mempertahankan kebudayaannya dan disisi lain dengan adanya pariwisata maka kebudayaan tersebut ditakutkan akan menjadi hilang dan larut dalam budaya modern. Berawal dari pemikiran tersebut, membuat peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai upaya masyarakat dalam merekayasa kebudayaan mereka, salah satunya Ritual Tumpeng Sewu. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat melakukan rekayasa budaya dalam bentuk pengembangan-pengembangan terkait dengan Ritual Tumpeng Sewu. pengembangan tersebut terdapat pada penyeragaman pakaian, pemberian tempat khusus untuk tamu undangan, susunan acara yang dipadatkan, dibukanya penjualan tumpeng dan promosi-promosi yang dilakukan menjelang Ritual diadakan. Pengembangan tersebut memberikan keuntungan, diantaranya masyarakat mengalami peningkatan pendapatan, dan disisi lain rekayasa budaya tersebut memperkuat posisi Ritual Tumpeng Sewu di mata pemerintah dan wisatawan, sehingga akan semakin sulit untuk hilang. Tindakan masyarakat melakukan rekayasa budaya untuk mendapatkan keuntungan dikatakan sebagai sebuah turistifikasi, selanjutnya dengan adanya turistifikasi membuat masyarakat Desa Kemiren berubah menjadi budaya pariwisata.