Representasi Jurnalis Pada Tokoh Purab Shastri Dalam Film RANN
| Main Author: | Shobah, Ardhika Khoirul |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/163972/ |
Daftar Isi:
- Jurnalis memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam dunia jurnalisme karena tugasnya adalah mencari, mengumpulkan dan mengolah berita yang nantinya akan disajikan melalui media massa. Jurnalisme memiliki sebuah kode etik yang mengatur apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam dunia jurnalisme. Kode etik tersebut berlaku pula bagi jurnalis untuk membatasi kebebasan yang dimilikinya. Dalam film, realitas jurnalis dapat digambarkan berbeda dari kenyataannya karena film merupakan hasi pandangan pribadi maupun ideologi seorang sutradara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi sosok jurnalis dalam sebuah film. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivistik untuk mengungkap bagaimana penggambaran sosok jurnalis di India dalam film. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika Roland Barthes two orders of signification untuk mengungkap makna denotasi dan konotasi dibalik tanda yang terdapat dalam scene film yang dipilih. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, sosok jurnalis di India pada tokoh Purab Shastri digambarkan memiliki memiliki keunggulan dibandingkan jurnalis di India pada umumnya, selain itu jurnalis juga digambarkan sebagai sosok yang sederhana namun memiliki integritas yang tinggi. Dalam film ini seorang jurnalis juga digambarkan harus mencerminkan ideologi jurnalisme dan menjalankan fungsi pers dengan baik. Sosok jurnalis pada diri Purab juga mengutamakan kepentinan publik dalam setiap pekerjaannya, sesuai dengan pandangan jurnalisme yang berlaku di India bahwa kepentingan publik berada diatas segalanya. Untuk mewujudkan pers yang bebas dan bertanggungjawab, seorang jurnalis juga rela melakukan segala cara meskipun harus melanggar kode etik jutnalisme yang berlaku.